De Javu Andika: Pengalaman Bawa Persiraja ke Liga 1, Kini Ingin Ulangi Bersama Semen Padang FC

Bek Semen Padang asal Jambi, Andika Kurniawan. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

De Javu Andika: Pengalaman Bawa Persiraja ke Liga 1, Kini Ingin Ulangi Bersama Semen Padang FC

Bek Semen Padang asal Jambi, Andika Kurniawan. (foto: untuk masakini.co)

Andika Kurniawan boleh dibilang merupakan salah satu pesepakbola asal Provinsi Jambi yang sukses. Ketangguhannya sebagai bek tengah, telah membawa stopper yang mengidolakan Alessandro Nesta itu, melanglang buana ke sejumlah klub di tanah air.

Sejauh ini, prestasi tertinggi Andika adalah keberhasilan membawa Persiraja Banda Aceh promosi ke Liga 1 tahun 2019. Capaian tersebut, membuat tim makmur asal Kalimantan Timur, Borneo Samarinda FC merekrutnya.

Petualangan bek kokoh tersebut kini berlanjut di Tanah Minang, Semen Padang meminang yang bersangkutan untuk mengarungi Liga 2 musim kompetisi 2022/2023. Anak bungsu dari enam bersaudara ini, ingin membawa tim kebanggaan masyarakat Sumatra Barat promosi ke Liga 1.

“Saya pernah membawa Persiraja promosi ke Liga 1. Saya juga bertekad mengulangi hal yang sama dengan Semen Padang, mengembalikan tim ini ke habitatnya, kasta tertinggi sepakbola Indonesia,” kata Andika Kurniawan kepada masakini.co, Senin (19/9/2022).

Perjuangan ke arah sana baru saja dimulai. Di tiga pekan awal Liga 2 tahun 2022, Andika yang selalu dipercayakan tampil sejak menit pertama, senantiasa berhasil memberikan poin untuk tim berjuluk Kabau Sirah. Membawa pulang dua poin, dari dua laga tandang dalam ‘Tour Sumatra’, kala menghadapi Sriwijaya FC dan PSDS Deli Serdang.

Setelah dua laga itu, akhirnya Andika dkk mempersembahkan poin penuh, di kandang Semen Padang.

Satu jam lebih satu menit, Andika tampil saat menghadapi mantan timnya, Persiraja. Laga kandang perdana Semen Padang yang dihelat di Stadion H Agus Salim, Jumat (16/9/2022) ini, berakhir dengan kemenangan telak (3-0). Andika tampil 61′ menit, ia ditarik keluar, digantikan Aldo Claudio.

“Sebelum laga tersebut, saya sebenarnya kurang fit. Agar bisa tampil, saya mengkonsumsi vitamin,” ujar pesepakbola kelahiran 23 April 1995 ini.

Menghadapi Persiraja selalu istimewa untuk Andika. Meskipun tak bisa melupakan tim dengan warna kebesaran oranye itu, ia tetap profesional. Tiga poin adalah harga mati, demi menjaga asa mempromosikan Semen Padang ke Liga 1.

Di laga tersebut, hati Andika campur aduk. Persiraja kini lebih banyak diisi wajah-wajah baru, muda dan bertenaga. Suasana de javu lagi sarat nostalgia begitu kental, kala melihat Aulia Saddam, Mukhlis Nakata, Fahrizal Dillah, Sis Giardi (pelatih kiper) hingga Mudin (kitman) teman seperjuangannya di Persiraja saat dirinya bergabung tahun 2018.

Selain nama tersebut, kitman lainnya, Dinho, gelandang, Lutfi dan Wahyu AW (asisten pelatih) nuga temannya. Hanya saja, tidak berangkat dalam laga tandang Persiraja itu. Bagi Andika, tanah Aceh meninggalkan kenangan tak terhingga. Suka duka ia nikmati, sejak tiba 2018. Andika berlabuh bersama Persiraja di putaran kedua. Ia datang bersama lima pemain lainnya; sama-sama paket PSPS Riau, plus pelatih kepala, Hendri Susilo.

“Saya lama di Aceh. Karena tipe saya orangnya suka berbaur, saya banyak kawan. Mulai dari pemain bola, fans maupun lintas profesi lainnya. Yang paling dikangenin pasti kopi Aceh, kuah beulangong, dan nuansa religius Aceh,” kenangnya.

Ia mengaku bersyukur, pernah merajut kisah bersama Laskar Rencong. Andika bersaksi, hal penting yang membuatnya kerasan di Persiraja adalah, sejak tiba, pemain lokal Persiraja sangat welcome. Dengan demikian, proses adaptasi lancar nan nyaman.

Di balik kisah sukses bersama Persiraja, Andika juga tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Meskipun menorehkan sejarah, menjadi bagian penting kala Persiraja promosi. Namun, takdir tak dapat dielak, saat ia kembali, Persiraja justru harus terdegradasi.

“Jujur, sedih rasanya melihat Persiraja harus degradasi. Yang paling menyesakkan, terjadi saat saya kembali. Saya dipinjamkan Borneo untuk memperkuat Persiraja di putaran kedua Liga 1 2021/2022. Saya antusias, untuk mengembalikan jam bermain saya. Tapi apa daya, Persiraja tak bisa tertolong,” ungkapnya.

Andika menuturkan, Persiraja sekarang jauh berbeda dengan Persiraja di zamannya. Yang paling mencolok ialah branding religius yang begitu ditonjolkan. Ia mendoakan segala yang terbaik untuk mantan timnya itu.

Kini, Andika ingin mengerahkan segala kemampuan terbaik demi merealisasikan mimpi Semen Padang ke Liga 1. Baginya, Semen Padang merupakan tim paling serius yang ingin mendapatkan service-nya tahun ini. Karena kesungguhan tersebut, Andika memantapkan hati dan tak tergoda pinangan tim Liga 1 seperti Persikabo Bogor, Persita Tanggerang, PSM Makassar dan tim Liga 2, Sriwijaya FC.

“Sejauh ini main bola, Semen Padang benar-benar menghargai kita sebagai pesepakbola. Sejak dihubungi, langsung jelas. Karena Semen Padang cepat dan jelas, maka kami cocok dan langsung deal,” tuturnya.

Meskipun tidak menafikan bahwa nominal itu penting. Namun kata Andika, yang paling krusial adalah kejelasan, kelancaran dan kenyamanan. Ia juga mengaku bukan tipe pemilih, kemana rezeki datang, ke situ dirinya berlabuh. Andika menilai, Semen Padang punya kans untuk lolos ke Liga 1.

Keyakinan tersebut berdasar, Semen Padang telah melakukan persiapan lama. Di saat yang sama, tim juga harmonis. Pelatih kepala hingga staf sangat enjoy; serius tapi tidak kaku. Yang paling penting, para pemain punya mimpi yang sama, dan dibuktikan dengan kemauan bekerja keras di setiap laga.

“Sebagai seorang yang lahir dan besar di Sumatra, tentu akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi saya, bila berhasil membawa Semen Padang ke Liga 1. Artinya, ada dua tim Pulau Sumatra yang naik kelas, sebelumnya Persiraja kan sudah. Cuman, semuanya butuh doa masyarakat Sumatra Barat, agar kami bisa mewujudkan harapan kita semua,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler