Polemik Pendirian Rumah Ibadah di Aceh Singkil, Apa Kata Pj Gubernur?

Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, saat menerima audiensi Forum Kerukunan Umat Beragama Aceh. (foto: Biro Adpim Setda Aceh)

Bagikan

Polemik Pendirian Rumah Ibadah di Aceh Singkil, Apa Kata Pj Gubernur?

Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, saat menerima audiensi Forum Kerukunan Umat Beragama Aceh. (foto: Biro Adpim Setda Aceh)

MASAKINI.CO – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mendukung berbagai peran pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh dalam menjalankan berbagai perannya di Bumi Serambi Mekkah. Hal itu penting agar indeks kerukunan umat antar agama di Aceh terus meningkat.

Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur saat menerima audiensi pengurus FKUB Aceh di Meuligoe Gubernur, Minggu, (30/10/2022) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut pengurus FKUB meminta dukungan Pj Gubernur supaya dapat menghibahkan tanah milik Pemerintah Aceh agar dapat dibangun kantor organisasi.

Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Achmad Marzuki bersedia untuk menghibahkan tanah untuk pembangunan kantor. Ia meminta FKUB untuk melanjutkan koordinasi dengan Sekda Aceh, Kepala Bappeda dan Badan Pengelola Keuangan Aceh.

“Kita sependapat tanah pertapakannya disediakan oleh Pemerintah Aceh dan pembangunan gedungnya didanai dengan APBN melalui Kementerian Agama RI,” katanya.

Lebih lanjut, Pj Gubernur juga mendiskusikan berbagai polemik pendirian rumah ibadah di Aceh bersama FKUB, seperti di Kabupaten Aceh Singkil. Ia berharap segala polemik pendirian rumah ibadah dapat diselesaikan dengan cara musyawarah.

“Hal penting yang harus diperhatikan bahwa Aceh memiliki beberapa kekhususan dan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat itu harus dicermati betul jangan sampai timbul berbagai gesekan,” ujarnya.

Menurut Achmad Marzuki, disamping persoalan konflik umat beragama, ada persoalan lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan oleh semua kalangan. Yaitu persoalan kesejahteraan masyarakat.

Terutama masalah pembangunan Aceh, masalah pertanian, masalah perikanan, dan masalah kedangkalan kuala sungai di berbagai daerah.

“Dalam kurun waktu tugas saya di Aceh, saya berkeinginan untuk menggerakkan pembangunan Aceh,” kata Achmad Marzuki.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist