Ziarah ke Makam Teuku Umar, Pahlawan Nasional yang Ditakuti Penjajah

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, saat ziarah ke makam Pahlawan Nasional Teuku Umar di Aceh Barat, Sabtu 11/2/2023. (foto: Disbudpar Aceh)

Bagikan

Ziarah ke Makam Teuku Umar, Pahlawan Nasional yang Ditakuti Penjajah

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, saat ziarah ke makam Pahlawan Nasional Teuku Umar di Aceh Barat, Sabtu 11/2/2023. (foto: Disbudpar Aceh)

MASAKINI.CO – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, melakukan ziarah sekaligus upacara memperingati syahidnya Teuku Umar ke-124 di Desa Mugo, Kabupaten Panton Reu, Aceh Barat, Sabtu (11/2/2023).

Usai mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Aceh Barat itu, Almuniza mengajak masyarakat khususnya di Aceh Barat, untuk merawat makam pahlawan nasional tersebut.

“Pemerintah provinsi tahun 2021 sudah menggelontorkan dana sekitar Rp3 miliar untuk membangun (merevitalisasi) akses ke sini (objek wisata sejarah makam Teuku Umar). Saya harap para budayawan, pegiat wisata dan sejarah, serta masyarakat di Aceh Barat terus menjaga kelestariannya,” ujarnya.

Almuniza menyebut, berdasarkan catatan Disbudpar Aceh tahun 2022, di Kabupaten Aceh Barat ada 26 cagar budaya dan total objek wisata sebanyak 35 spot.

Oleh karena itu, Almuniza menilai kota kelahiran Teuku Umar itu memiliki banyak potensi untuk menarik minat kunjungan wisatawan. Apalagi, pada tahun 2021 Pemerintah Aceh telah menggelontorkan dana sekitar Rp3,5 miliar untuk merevitalisasi objek wisata religi dan bersejarah tersebut.

“Banyak potensi yang bisa digarap di sini. Teman-teman bisa membuat atraksi (budaya dan pariwisata), salah satunya kegiatan seperti ini, haul, bisa dimaksimalkan agar wisatawan datang. Ayo berwisata di salah satu cagar budaya unggulan di Aceh Barat ini,” ucapnya.

Sosok Teuku Umar

Teuku Umar adalah salah satu pahlawan nasional dan terkenal dengan strategi gerilyanya melawan penjajahan Belanda. Status Teuku Umar sebagai seorang pahlawan nasional dikukuhkan dalam SK Presiden No. 087/TK/1973 tanggal 6 November 1973.

Ketika perang Aceh meletus pada tahun 1873, kala itu Teuku Umar yang masih berumur 19 tahun sudah berjuang di medan perang bersama pejuang-pejuang lainnya. Pada tahun 1983, Teuku Umar memutuskan melakukan taktik berpura-pura bekerja sama dengan Belanda dan memperoleh kepercayaan.

Semua itu dilakukannya demi menghimpun senjata dan informasi mengenai Belanda. Setelah itu, Teuku Umar kembali ke sisi rakyat Aceh dan memimpin perang mengusir penjajah.

Belanda yang merasa dikhianati oleh Teuku Umar langsung menargetkannya sebagai buronan utama. Tentara Belanda menangkap Teuku Umar. Mereka melakukan serangan mendadak ke daerah Meulaboh membuat pasukan Teuku Umar terkepung. Pada 11 Februari 1899 di medan pertempuran itu, Teuku Umar gugur tertembak.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist