Yuk Melihat Jembatan Gantung Terpanjang di Asia Tenggara

Pengunjung melintasi jembatan gantung Lembah Purba yang membentang sepanjang 243 meter, lebar 18 meter. (Foto: masakini.co/Ahlul Fikar)

Bagikan

Yuk Melihat Jembatan Gantung Terpanjang di Asia Tenggara

Pengunjung melintasi jembatan gantung Lembah Purba yang membentang sepanjang 243 meter, lebar 18 meter. (Foto: masakini.co/Ahlul Fikar)

MASAKINI.CO – Jembatan Gantung Situ Gunung merupakan jembatan gantung terpanjang, yang berada di tengah hutan, di Asia Tenggara. Jembatan ini berlokasi di Taman Wisata Alam Situ Gunung, Sukabumi Jawa Barat, yang telah menjadi salah satu tempat tujuan wisata selama bertahun-tahun dan merupakan bagian dari Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP).

Jembatan ini membentang sepanjang 243 meter, lebar 18 meter, dan berada di ketinggian 161 meter, Jembatan Gantung Situ Gunung menjadi daya tarik tersendiri bagi anda penikmat wisata alam.

Jembatan Gantung Situ Gunung merupakan hasil kerja sama pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan pihak ketiga yang dibangun dengan mekanisme Bangun Guna Serah (BGS).

Tempat wisata ini, dibuka setiap hari mulai pukul 07.30-17.30 WIB. Harga tiket yang dibanderol untuk memasuki wisata ini mulai Rp50.000 hingga Rp100.000, tergantung jenis paket yang ada pilih seperti akses jalur hijau, kuning dan merah.

Akses Jalur Hijau

Jalur ini memiliki jarak terdekat yaitu hanya 1,5 kilometer. Pengunjung akan diantarkan oleh kendaraan shelter yang dapat meringkas jarak tempuh. Jalur ini biasa disebut jalur VIP. Harga tiket yang mulai dari Rp 100.000 untuk satu orang.

Fasilitas yang didapat pengunjung yaitu welcome drink dengan berbagai jenis pilihan makanan dan minuman seperti bakso, bubur kacang, teh/kopi dan rebusan. Selain itu akses melewati Balcony Resto, Jembatan Gantung, Amphitheater, Curug Sawer, Keranjang Sultan, Jembatan Merah dan Valley Resto.

Akses Jalur Kuning

Jalur kuning mempunyai panjang sekiar 2,5 kilometer. Jalur ini melewati trek gunung bebatuan menuju Jembatan Gantung. Fasilitasnya tidak jauh berbeda, namun untuk jalur ini, pengunjung tidak mendapatkan fasilitas antas jemput kendaraan dan Keranjang Sultan. Pengunjung tetap mendapatkan welcome drink rebusan dan teh/kopi, lalu ke Jembatan Gantung, Balcony Resto, Curug Sawer, Amphitheater, Jembatan Merah dan valley resto. Harga tiket mulai dari Rp 75.000 per orang.

Akses Jalur Merah

Memiliki jarak terjauh, jaraknya yaitu sekitar 3,7 kilometer. Tiketnya dijual dengan harga paling murah yaitu Rp 50.000 . Perbedaannya berada pada jalur arah pulang. Pengunjung tidak melewati Jembatan Merah, melainkan ke Jembatan Anggrek. Jembatan Anggrek jalurnya lebih menanjak dan berliku sedangkan Jembatan Merah jalannya lebih landai.

Bagi pengunjung yang ingin melintas di jembatan tersebut diminta untuk mengenakan sabuk pengaman. Sabuk pengaman yang disematkan di pinggang pengunjung merupakan alat standar keselamatan yang disediakan pengelola Situ Gunung.

Pengunjung yang melintas di jembatan juga dibatasi jumlahnya dalam waktu bersamaan. Paling banyak 40 orang, walaupun daya tampung jembatan 55 ton.

Tampak jauh jembatan Lembah Purba. (Foto: masakini.co/Ahlul Fikar)
Sepasang pengunjung sedang melintasi jembatan gantung Lembah Purba. (Foto: masakini.co/Ahlul Fikar)
Pengunjung juga juga disuguhkan dengan jenihnya air Curug Sawer.
Salah satu post pemberhentian sebelum melintasi jembatan gantung Lembah Purba. Di sini pengunjung bakal disuguhkan welcome drink berupa teh panas serta ubi dan pisang rebus. (Foto: masakini.co/Ahlul Fikar)
Kursi sulthan, salah satu wahana yang turut dapat dinikmati oleh pelancong di tempat ini. (Foto: masakini.co/Ahlul Fikar)
Setelah melintasi jembatan gantung, pengunjung kembali berjalan kaki sembari menikmati suasa hutan yang masih terjaga hingga post pemberhentian berikutnya. (Foto: masakini.co/Ahlul Fikar)

 

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist