MASAKINI.CO – Tingkatkan layanan pendidikan inklusif di sekolah-sekolah, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Kemdikbud gelar Workshop Pendidikan di Hotel Hanifi, Banda Aceh, Jumat (26/5/2023).
Kegiatan itu diikuti para guru, kepala sekolah dan praktisi pendidikan dengan jumlah peserta lebih seratus orang.
Tampil sebagai pembicara Tita Srihayati, Moh Heikal dan Syarifah Narqis dengan moderator Muhammad Ben Umar.
Workshop bertema mewujudkan kesamaan hak belajar melalui pendidikan inklusif itu dibuka anggota Komisi X DPRI, Illiza Sa’aduddin Djamal.
Dalam sambutannya, Illiza menyarankan Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki program pilot project sekolah inklusif.
Ia khawatir, walau hampir seluruh sekolah di Banda Aceh merupakan sekolah inklusif namun masih memiliki kekurangan dari berbagai sisi.
“Hampir semua sekolah inklusif. Tapi fasilitas kurang dan pengajarnya juga kurang,” kata Illiza.
Menurut Illiza, sistem pendidikan inklusi harus dibangun secara komprehensif dengan melibatkan sejumlah stakeholder serta universitas.
“Pilot project sekolah inklusif harus dilengkapi guru, alat ajar, psikolog yang baik. Harus kerja sama dengan universitas-universitas,” sebutnya.
Fraksi PPP, kata Illiza, konsisten akan memperjuangkan sekolah inklusi lewat pengawasan hingga penganggaran. Apalagi menurutnya sekolah inklusi itu butuh biaya besar.
“Sekolah inklusif itukan mahal, jadi kalau itu dapat digratiskan sangat membantu keluarga anak-anak istimewa, anak-anak berkebutuhan khusus,” pungkasnya.