MASAKINI.CO – Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Arie Maula Kafka, memastikan korban eksploitasi anak mendapat pendidikan yang layak meskipun ekonomi keluarga anak tersebut terhambat.
Ia menyebutkan, hal itu sebagai bentuk upaya pemerintah membantu korban agar tak lagi melakukan hal yang sama.
Namun, menurut Arie, yang menjadi permasalahannya, sekitar 80 persen pelaku maupun korban merupakan warga luar kota Banda Aceh, sehingga pihaknya harus berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten/Kota terkait dan Dinsos Provinsi Aceh.
βBerdasarkan hasil koordinasi dengan Dinsos Provinsi saat ini anak-anak akan masuk sekolah pada tanggal 12 Juli mendatang,β kata Arie, Rabu (5/7/2023).
Katanya, tak hanya berfokus pada pendidikan anak yang menjadi korban eksplorasi, akan tetapi pihaknya akan berupaya untuk memberikan bantuan baik berupa dana usaha kepada orang tuanya, apabila terbukti dalam keluarga tidak mampu.
βKami Dinsos akan berupaya untuk membantu masyarakat yang memang tidak ada dan tidak mampu apa-apa namun bukan berarti memperkaya yang penting cukup,β jelasnya.
Kemudian lanjutnya, korban eksploitasi anak juga akan dibawa ke rumah singgah kota Banda Aceh, namun apabila korban merupakan warga kota Banda Aceh maka nanti akan diserahkan ke panti asuhan dinas sosial Aceh.
βRumah singgah itu hanya untuk menyelesaikan masalah jangka pendek, sementara penyelesaian masalah dalam jangka panjang akan ditahan dinsos sementara dan Β harus dipastikan tetap di panti asuhan atau kembali ke keluarga,β imbuhnya.