Festival Hantu Lapar

Patung kertas Raja Hades pada perayaan festival Hungry Ghost atau Hantu Lapar di Vihara Gunung Timur, Kota Medan. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Bagikan

Festival Hantu Lapar

Patung kertas Raja Hades pada perayaan festival Hungry Ghost atau Hantu Lapar di Vihara Gunung Timur, Kota Medan. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

MASAKINI.CO – Langit mulai gelap. Iringan doa menggema. Jemaat Tionghoa berkumpul melaksanakan puncak perayaan Festival Zhong Yuan Jie atau lebih dikenal Hungry Ghost di Vihara Gunung Timur, Kota Medan, Rabu (30/08/2023).

Jemaat Tionghoa melemparkan persembahan berupa uang kertas Joss pada perayaan Hungry Ghost atau Hantu Lapar. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Festival Hungry Ghost atau Zhong Yuan Jie rutin dilaksanakan Jemaat Tionghoa setahun sekali setiap memasuki bulan hantu yang dimulai sejak 16 Agustus hingga 14 September.

Jemaat Tionghoa memainkan alat musik tradisional saat mengiringi persembahan pada festival Hungry Ghost atau Hantu Lapar. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Iringan doa menggunakan alat musik tradisional dan uang kertas berwarna kuning atau Uang Joss yang lebih sering disebut uang hantu, dan ragam makanan menjadi persembahan dalam puncak festival Hantu Lapar.

Ragam makanan dibungkus plastik untuk dijadikan sebagai persembahan pada festival Hungry Ghost atau Hantu Lapar. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Festival memberi makan hantu yang dilakukan Jemaat Tionghoa ini juga bertujuan untuk menghindari segala musibah dari arwah kelaparan agar tidak menggangu yang masih hidup.

Wisatawan asing ikut merayakan festival Hungry Ghost atau Hantu Lapar. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Tidak hanya itu, uang kertas serta patung kertas juga menjadi persembahan dalam perayaan puncak festival ini.

Pengurus Vihara Gunung Timur Kota Medan, mengangkat patung kertas Raja Hades untuk dijadikan persembahan. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Sebelum memasuki puncak dalam acara tersebut, jemaat memanjatkan doa di depan patung kertas.

Jemaat Tionghoa memanjatkan doa pada perayaan Festival Hungry Ghost atau Hantu Lapar. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Usai memanjatkan doa, jemaat menyaksikan patung kertas, uang joss hingga ragam makanan dibakar yang dipercaya sebagai bekal spiritual di akhirat.

Uang kertas kuning atau Uang Joss yang dijadikan sebagai persembahan pada perayaan Festival Hungry Ghost atau Hantu Lapar. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Pelaksanaan festival di Vihara Gunung Timur Kota Medan merupakan yang terbesar di Sumatera Utara.

Patung kertas Raja Hades dan Uang Joss dibakar untuk persembahan para arwah. (Foto: Ahmad Mufti/masakini.co)

Sudah sekitar 50 tahun tradisi ini dilakukan, semangat para Jemaat Tionghoa di Medan terus bertambah, tak terkecuali anak mudanya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist