Harga Kopi Gelondong di Bener Meriah Stabil

Petani kopi di Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Jumat (15/9/2023).(Syah Antoni/masakini.co)

Bagikan

Harga Kopi Gelondong di Bener Meriah Stabil

Petani kopi di Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Jumat (15/9/2023).(Syah Antoni/masakini.co)

MASAKINI.CO – Harga kopi merah (gelondong) tingkat petani di Bener Meriah terpantau stabil. Hari ini petani jual kopi Rp16 ribu per bambu.

“Harga Rp16.000 per bambu sudah bertahan beberapa minggu. Panen sebelumnya kopi saya dihargai harga yang sama,” kata seorang petani kopi di Kampung Uning Teritit, Ely Tawarni, Jumat (15/9/2023).

Seperti cabai dan tomat, panen kopi kata Ely juga membutuhkan jeda panen, biasanya dua minggu sekali untuk menyempurnakan pematangan buah kopi.

“Panen dua minggu sekali. Tunggu dulu buah matang sempurna. Konon buah yang matang sempurna akan meningkatkan cita rasa kopi. Kualitas kopi yang dipanen berpengaruh pada harga jual,” ungkapnya.

Lebih lanjut kata Ely, saat ini kopi Arabika Gayo mulai memasuki masa panen walau kuantitasnya belum sebesar panen raya yang diprediksi akan berlangsung Oktober mendatang.

“Sepertinya panen raya akan berlangsung Oktober sampai akhir tahun nanti. Kendatipun demikian ada beberapa wilayah yang masa panennya tidak bersamaan. Beberapa daerah sudah panen duluan. Tapi dari keseluruhan persentasenya tidak besar,” tambah Ely.

Ia berharap harga kopi terus meningkat hingga panen raya usai. Dengan demikian dapat mendongkrak perekonomian masyarakat Bener Meriah yang sebagian besar berprofesi sebagai petani kopi Arabika.

“Sebagian besar masyarakat Bener Meriah menggantungkan kebutuhan ekonomi mereka pada tanaman kopi. Panen raya nanti adalah momen yang dinanti-nanti. Harapan kita semoga harga kopi terus naik. Dengan demikian mampu memberi senyum di wajah saya dan petani kopi lainnya,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist