Katak Raksasa, Demam Trumon Curi Perhatian Pengunjung PKA

Warga motret katak Demam Trumon di anjungan PKA, Aceh Selatan.(Riska Zulfira/masakini.co)

Bagikan

Katak Raksasa, Demam Trumon Curi Perhatian Pengunjung PKA

Warga motret katak Demam Trumon di anjungan PKA, Aceh Selatan.(Riska Zulfira/masakini.co)

MASAKINI.CO – Sepasang ‘katak raksasa’ menarik perhatian pengunjung di anjungan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8.
Katak berukuran sekitar 25 centimeter yang dinamai Cangguk Demam Trumon ini menjadi ikon di anjungan Aceh Selatan.

Uniknya, katak ini hanya mampu melompat setiap 12 jam sekali. Akuarium dengan terumbu karang yang berada di dalamnya, menjadi wadah si katak bertahan hidup.

“Dia (katak) tidak akan bergerak selama 12 jam, saat bergerak hanya memindahkan lokasi dari satu tempat ke tempat lain,” kata penjaga di Anjungan Aceh Selatan, Musnadi kepada masakini.co, Selasa (7/11/2023).

Musnadi mengatakan sepasang katak itu ditemukan warga di hutan Leuser, rawa Trumon, Aceh Selatan. Katak Demam Trumon ini merupakan spesies hewan langka.

Katak Demam Trumon.(Riska Zulfira/masakini.co)

Maka tak heran, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menjadikan katak Demam sebagai hewan yang dilindungi. Apalagi hingga saat ini, katak Demam masih hanya ditemukan di dua negara, seperti Afrika dan Indonesia.

“Ini baru ditemukan tahun ini,” ucapnya.

Penggunaan namanya pun begitu unik, “Demam.” Lantaran suara yang dikeluarkan memiliki kemiripan seperti suara orang demam. Sementara “Trumon” merupakan salah satu daerah di Aceh Selatan.

Ia menyebutkan, makanan yang diberikan bagi katak sangat sederhana hanya berupa serangga-serangga kecil. “Jangkrik misalnya,” sebut Musnadi.

Katak Demam Trumon memiliki berat berbeda dari katak pada umumnya. Musnadi mengatakan katak ini memiliki berat mencapai tiga kilogram.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist