MASAKINI.CO – Pencurian kopi di kebun petani kembali terjadi, kali ini dialami seorang petani kopi di Kampung Tingkem Bersatu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Pemilik kebun, Radiah, mengatakan pencurian kopi diperkirakan terjadi pada Sabtu (11/11/2023) lalu. Karena saat hendak memanen kopi keesokan harinya, dirinya mendapati sebagian besar kopi-kopi merah dikebunnya raib.
Selain mencuri buah kopi merah kata Radiah, maling kopi juga merusak buah kopi hijau. Ia menemukan buah kopi hijau berjatuhan di sekitar kebunnya.
“Ia banyak juga buah muda berjatuhan. Mungkin karena buru-buru metiknya jadinya yang muda-muda ikut ke petik juga,” ucapnya saat masakini.co berkunjung ke kebunnya di Kampung Nosar Bawah, Kecamatan Bener Kelipah, Senin (13/11/2023).
Padahal kata Radiah, pemetikan kopi yang asal-asal dapat berakibat buruk pada pohon kopi itu sendiri. Lebih-lebih jika sampai menimbulkan luka pada cabang buah, akan membuat infeksi yang berujung berkurangnya produktifitas kopi.
Lebih lanjut ungkapnya, hampir tiap panen raya maling kopi beraksi di kebunnya. Jarak kebun yang lumayan jauh membuatnya tidak bisa rutin mengontrol kebun. Ditambah lagi maling seolah-olah tahu kapan dirinya akan berkunjung ke kebun.
“Bayangkan. Panen kemarin, saya hanya dapat dua kaleng kopi merah. Padahal sudah memasuki panen raya. Apalagi luas kebun saya hampir satu hektar,” katanya.
Dirinya berharap tidak lagi terjadi pencurian di kebunnya. Karena momen panen raya sudah dinantinya sejak beberapa bulan lalu. Hasil jual kopi kata Hasrah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dirinya beserta keluarga.