MASAKINI.CO – Pentagon memastikan delapan penerbang di pesawat CV-22 Osprey Angkatan Udara Amerika Serikat (United States Air Force/USAF) belum ditemukan.
Pesawat itu jatuh di lepas pantai Jepang Selatan, Rabu (29/11/2023). Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh menyebutkan proses pencarian masih berlangsung.
“Personel darurat tetap berada di lokasi untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan,” kata Singh kepada wartawan. “Kami tahu ada delapan orang yang hilang.”
Pesawat tersebut ditugaskan ke Sayap Operasi Khusus ke-353 dan bermarkas di Pangkalan Udara Yokota, Jepang. Serangan ini terjadi selama apa yang disebut oleh para pejabat Angkatan Udara dan Pentagon sebagai “misi pelatihan rutin” di dekat Yakushima, Jepang.
“Ada komitmen nyata terhadap keselamatan ketika semua Penerbang kami mengoperasikan pesawat apa pun,” kata Singh.
“Saat ini, upaya kami tentu saja memikirkan keluarga-keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai saat ini.”
Pejabat Jepang mengatakan sedikitnya satu penerbang tewas. Pentagon dan Komando Operasi Khusus Angkatan Udara menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal apakah hal tersebut memang benar adanya.
“Saya belum mendapatkan informasi terbaru mengenai upaya pemulihan,” kata Singh.
Dalam pernyataannya pada tanggal 29 November, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 14.50 waktu setempat, dan militer serta penjaga pantai Jepang mengirimkan pesawat dan kapal untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Singh mengatakan militer AS kini memimpin upaya tersebut dengan bantuan Jepang, dilansir airandspaceforces, Jumat (1/12/2023).
Osprey, yang juga digunakan oleh Korps Marinir dan Angkatan Laut, merupakan pesawat dengan rotor miring yang memungkinkannya lepas landas dan mendarat seperti helikopter, kemudian menggerakkan rotornya dan terbang seperti pesawat terbang.
Komando Operasi Khusus Angkatan Udara mengoperasikan armada sekitar 50 Osprey. Untuk saat ini, belum ada keputusan untuk melarang terbang pesawat tersebut dan militer terus menerbangkan Osprey ke seluruh layanannya, kata Pentagon.
“Sampai saat ini, kami masih terus mengoperasikan pesawat Osprey,” kata Singh.