MASAKINI.CO – “Ramadan menawarkan kelonggaran dari praktik tidak sehat seperti makan berlebihan dan mengonsumsi makanan yang kekurangan nutrisi, kebiasaan yang mungkin telah berkembang selama beberapa bulan sebelumnya,” kata ahli diet, Ruqsar Rahman.

Ia menjelaskan puasa meningkatkan profil lipid karena mengatur kolesterol baik dan mengurangi kolesterol jahat, sehingga menurunkan risiko stroke dan masalah jantung. Ini juga membantu menghilangkan lemak.

“Selama berpuasa, tubuh memanfaatkan cadangan lemak untuk energi, membantu penurunan berat badan melalui proses yang disebut lipolisis,” katanya.

Puasa juga membantu mengekang sindrom metabolik. Berdampak positif, “pada mikrobiota usus dan membantu mengendalikan masalah metabolisme seperti hipertensi, resistensi insulin, dan dislipidemia,” jelas Rahman dilansir Alarabiya, Sabtu (9/3/2024).

Menurut Dr Hassanzadeh Gerashi dari Rumah Sakit Spesialis Kanada, puasa telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah, dan mendorong hilangnya lemak, menjadikannya alat yang berharga dalam mengelola kondisi seperti diabetes tipe 2 dan obesitas.

Selain itu, puasa memicu autophagy, yaitu proses pembersihan sel yang menghilangkan komponen yang rusak dan mendorong pembaharuan sel, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit terkait usia.

Para ahli mencatat bahwa puasa intermiten sepanjang tahun dapat membantu mempertahankan manfaat tersebut.