MASAKINI.CO – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda Mahasiswa Nanggroe Aceh (SPMNA), meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh untuk mengusut tuntas kasus korupsi beasiswa Pemerintah Aceh tahun 2017.

Pasalnya, kasus korupsi yang telah berjalan tujuh tahun ini belum berhasil mengungkap seluruh aktor yang diduga terlibat korupsi tersebut.

“Kami menduga aparat penegak hukum hanya diam dalam kasus ini, dan itu menumbuhkan kekhawatiran di masyarakat,” kata koordinator lapangan Reza Agusni, Senin (8/7/2024).

Ia menegaskan kasus korupsi beasiswa ini tak bisa disepelekan. Karena sejatinya anggota dewan yang bertugas menampung aspirasi masyarakat dalam penyaluran beasiswa, namun tindakan tersebut malah diselewengkan dan merugikan penerima beasiswa.

“Maka kami meminta Kejati dan Polda Aceh untuk tindaklanjuti sampai selesai,” ucapnya.

Selain itu, Reza menyinggung jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh, mereka meminta agar ketua partai tak merekomendasi dewan yang berbau korupsi untuk maju sebagai calon wali kota dan bupati di Aceh.

“Harapannya ini dapat ditindaklanjuti aspirasi kami,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kasipenkum Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis mengatakan pihaknya hingga ini masih serius menangani kasus korupsi beasiswa tersebut. Menurut dia kasus itu tak bisa dianggap sepele karena telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp3,5 miliar.

“Dalam kasus ini kita sebagai Jaksa Penuntut Umum, dan kita serius dalam menangani hingga tuntas,” tuturnya.