MASAKINI.CO – Cuci darah pada anak akibat gagal ginjal belakangan lazim terjadi. Kondisi ini membuat ramai warga menjadi cemas.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Aceh, dr. Syafruddin Haris mengatakan kasus ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti; bawaan dari lahir, adanya penyakit tertentu, hingga pola hidup yang tidak sehat sehingga menimbulkan gejala infeksi saluran kemih.
Ia menjelaskan, adanya indikasi gagal ginjal juga bisa diakibatkan dari pemakaian diaper yang terlampau lama pada anak, sehingga terinfeksi bakteri yang kemudian menyebabkan anak mengalami gagal ginjal di usia enam tahun ke atas.
“Seharusnya tiap tiga jam popok diganti, agar tidak menumpuk kuman yang terbawa dari belakang ke depan,” kata Syafruddin, Sabtu (3/7/2024).
Penyakit gagal ginjal bakal berujung melakukan cuci darah sehingga sangat berbahaya dan berpotensi merenggut nyawa seseorang.
Menurutnya, terdapat dua kategori gagal ginjal yakni; gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Keduanya mengalami gejala awal yang berbeda.
“Kalau kronik biasanya pasien sudah lebih dulu ada penyakit seperti batu ginjal, hipertensi dan diabetes. Kalau gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dari gejala awal,” ucapnya.
Ia mengatakan umumnya penyakit gagal ginjal karena faktor sering kali mengonsumsi makanan dan minuman yang tak sehat tidak langsung menimbulkan gejala pada penyakit tersebut, tapi butuh proses yang panjang.
“Begitu juga dugaan minum susu formula bisa menyebabkan gagal ginjal itu tidak benar, bahkan tidak ada penelitian tentang itu,” tegasnya.
Sepanjang tahun 2024 ini, terdapat tujuh anak yang rutin menjalani cuci darah akibat gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Beberapa di antaranya mengalami gagal ginjal usai mengonsumsi obat demam dalam bentuk sirup yang memiliki kandungan zat berbahaya pemicu kerusakan pada ginjal.
“Pasien di sini dikasih antidotum, beberapa tahun lalu ada yang telat mendapatkan obat itu sehingga pasien meninggal. Namun ada yang sembuh sekitar 36 persen, namun sewaktu-waktu dapat kambuh,” pungkasnya.