MASAKINI.CO – Aceh sangat kaya akan kuliner. Salah satu jenis kuliner itu adalah camilan. Di antara camilan yang tersebar di tanah Serambi Mekkah, ada beberapa keberadaannya yang makin sulit ditemukan.
Cemilan-cemilan ini paling cocok jadi teman untuk menyesap segelas kopi. Berikut daftar cemilan unik di Aceh yang mulai langka:
Kue Bada Reteuek
Kue bada reteuek adalah salah satu kue tradisional yang dibuat dari campuran kacang hijau, tepung beras, dan telur ayam. Rasa manis dan gurihnya menjadikan kue ini favorit di kalangan masyarakat Aceh.
Kue bada reteuek dulunya selalu dibuat tatkala perayaan Lebaran. Kini, mulai langka seiring perubahan zaman.
Lepat
Cemilan ini mirip dengan timpan yang populer di Aceh. Namun, lepat punya keunikan tersendiri. Lepat terbuat dari campuran tepung beras ketan putih, gula aren, gula pasir, garam, dan kelapa parut.
Seiring berjalannya waktu, lepat masih dijual di pasar tradisional dan pusat kuliner, terutama di dataran Tinggi Gayo. Penganan ini menjadi camilan favorit untuk menemani secangkir kopi di pagi hari di warung-warung kopi setempat.
Boh Usen
Dahulu, Boh Usen wajib disajikan dalam toples di rumah-rumah orang Aceh saat lebaran tiba. Rasa manis dan bentuknya yang unik, membuat kue ini banyak digemari anak-anak.
Namun seiring perjalanan waktu, Boh Usen tergerus dengan jenis kue-kue lain yang lebih modern.
Cukup mudah untuk membuat kue tradisional yang satu ini. Bahan-bahannya juga mudah ditemukan, seperti tepung beras, gula, kelapa, dan minyak goreng.
Gutel
Penanganan ini merupakan cemilan tradisional masyarakat Gayo. Makanan yang sudah jarang ditemukan itu berbentuk bulat. Di tengahnya dibalut dengan daun pandan ataupun daun pisang muda.
Gutel dibuat dengan beras makanan dicampur dengan sedikit garam, kelapa, gula dan air secukupnya.