MASAKINI.CO – Rumah singgah milik Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) mengalami lonjakan jumlah pasien. Kapasitas yang seharusnya hanya untuk 28 orang kini membludak hingga 41 orang.
Fasilitator Rumah Singgah BFLF, Melia Ulfa, menyampaikan bahwa banyak pasien yang datang karena sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA).
“Kami tidak bisa menolak mereka yang memohon bantuan, bahkan ada yang rela tidur di teras karena kondisi mendesak,” ujar Melia di Banda Aceh, Selasa, (8/10/2024).
Meski ruang sudah terbatas, Melia menegaskan bahwa pihaknya tetap berusaha menyediakan tempat yang layak. Rumah singgah tetap menerima pasien baru yang memohon bantuan.
“Tentunya kami tidak membiarkan mereka tidur di luar rumah, kami tampung di ruang tamu dan ruang keluarga meski kamar sudah penuh,” tambahnya.
Saat ini, rumah singgah BFLF menampung 14 pasien dan 22 pendamping yang tinggal di sana secara gratis. Pasien berasal dari berbagai wilayah di Aceh, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat, dan Aceh Singkil, dengan penyakit kronis yang beragam.
“Kita hanya punya 8 kamar dan ruang tamu, semoga tahun-tahun selanjutnya kita bisa sediakan puluhan kamar,” kata dia.
Melia juga menyampaikan bahwa dalam misi kemanusiaan ini, BFLF tidak bisa bekerja sendirian dan membuka kesempatan bagi para donatur yang ingin membantu.
Rumah singgah ini berperan penting dalam membantu masyarakat Aceh yang sedang berjuang dengan kondisi kesehatan dan kesulitan ekonomi.
“Kami menerima siapapun yang membutuhkan, dalam misi ini kami tidak memandang bulu,” terangnya.