Debat Pilgub Aceh, Mualem-Dek Fadh Janjikan Bangun Tiga Rumah Sakit Regional

Tangkapan layar YouTube debat kandidat kedua pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Aceh

Bagikan

Debat Pilgub Aceh, Mualem-Dek Fadh Janjikan Bangun Tiga Rumah Sakit Regional

Tangkapan layar YouTube debat kandidat kedua pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Aceh

MASAKINI.CO – Akses kesehatan di Aceh menjadi sorotan tajam dalam debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur. Apalagi kesenjangan layanan kesehatan yang masih tinggi di sejumlah wilayah.

Krisis ini semakin nyata dengan kekurangan tenaga medis, keterbatasan alat kesehatan, serta infrastruktur yang belum memadai. Kondisi ini tercermin dari tingginya angka kesakitan di sembilan kabupaten/kota yang mencapai 14,51 persen, jauh di atas rata-rata provinsi.

Pasangan nomor urut 02, Muzakir Manaf dan Fadhullah menjanjikan membangun tiga rumah sakit regional di Aceh, yaitu di pantai barat selatan, poros tengah, dan pantai timur.

Menurut pasangan ini, langkah tersebut akan menjamin masyarakat di seluruh Aceh dapat merasakan layanan kesehatan yang setara dengan di pusat kota.

Mereka juga berencana menyediakan ambulans laut untuk wilayah kepulauan seperti Simeulue dan Sabang, guna memastikan akses kesehatan merata bahkan untuk masyarakat pulau.

“Kami pastikan bahwa pelayanan kesehatan di pusat kota dapat dirasakan hingga pelosok,” kata Fadhullah.

Selain itu, Mualem-Fadhullah berjanji untuk mendatangkan lebih banyak dokter spesialis dan dokter pakar ke Aceh agar masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri, seperti Penang.

Menanggapi hal tersebut, Bustami, calon Gubernur pasangan nomor urut 01 mengatakan bahwa Aceh saat ini telah memiliki lima rumah sakit regional yang masih terbengkalai sejak 10 tahun lalu karena kurangnya perencanaan matang.

“Ini cerita lama, tapi kenyataannya rumah sakit regional yang sudah ada saja tidak selesai karena perencanaan kita kurang matang,” ungkap Bustami.

Ia juga mengingatkan kondisi fiskal Aceh yang semakin menurun dan penggunaan dana otonomi khusus (otsus) yang belum terfokus pada kesehatan.

Harusnya, kata dia, langkah konkrit yang perlu dilakukan yaitu membenahi Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) agar masyarakat tidak terbebani biaya kesehatan yang tinggi.

“Dana Otsus yang ada saja tidak difokuskan pada sektor kesehatan, butuh perhitungan realistis dengan anggaran yang ada,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist