MASAKINI.CO – Pembangunan bioskop syariah di Banda Aceh jadi sorotan dalam Debat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh. Janji politik untuk menyediakan fasilitas hiburan ini, muncul sebagai bagian dari visi dan misi salah satu pasangan calon.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, menegaskan bahwa realisasi program ini akan sangat bergantung pada dukungan masyarakat dan pertimbangan dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU).
Jika pasangan calon yang mengusulkan program bioskop ini terpilih, maka ini bisa diartikan sebagai sinyal bahwa masyarakat menyetujui program tersebut.
“Kita akan melihat dan memantau kemana suara rakyat bagaiman pendapat mereka,” kata Irwansyah kepada masakini.co, Senin (4/11/2024).
Namun, Irwansyah menekankan pentingnya keterlibatan MPU dalam proses ini, sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk menilai kesesuaian program dengan nilai-nilai keagamaan dan budaya Aceh.
MPU diharapkan dapat memberikan panduan dalam hal bentuk, model, dan aturan pelaksanaan fasilitas hiburan tersebut.
“Nantinya, dukungan MPU akan sangat penting. Mereka akan mengkaji dan memastikan agar konsep bioskop ini tetap menghormati prinsip-prinsip dan tradisi yang dijunjung di Aceh,” ujar politisi PKS tersebut.
Lebih lanjut, Irwansyah menjelaskan bahwa visi dan misi kepala daerah terpilih akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), yang menjadi acuan bagi program pembangunan lima tahun ke depan.
Setiap program, termasuk pembangunan bioskop Syariah, akan melalui pembahasan dengan DPRK untuk memastikan kelayakan dan kesesuaiannya dengan aspirasi masyarakat.
“Jadi keputusan ini pada akhirnya akan kembali kepada suara rakyat dan pengkajian MPU, kami di DPRK akan memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan kepentingan dan aspirasi masyarakat Banda Aceh,” tutup Irwansyah.
Sementara itu, Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal menyebutkan bahwa pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu jika memang Paslon yang mengusulkan menang di Pilkada.
Namun demikian ia mengaku belum bisa mengomentari lebih lanjut terkait rencana kehadiran bioskop syariah.
“Mungkin ditahun 2025 akan coba kita kaji melalui kegiatan muzakarah,” kata Tgk Faisal.