Tren Wisata Halal, Aceh Butuh Event Internasional Tahun 2025

Wisatawan asal Malaysia berkunjung ke Museum Aceh. (foto masakini.co/Riska Zulfira)

Bagikan

Tren Wisata Halal, Aceh Butuh Event Internasional Tahun 2025

Wisatawan asal Malaysia berkunjung ke Museum Aceh. (foto masakini.co/Riska Zulfira)

MASAKINI.CO – Menjelang tahun 2025, Aceh memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata halal yang semakin diminati wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama dari negara-negara Muslim.

Menurut Manager Tour Zalyan Tour and Travel, Tomi Mukhtar, tren ini adalah peluang emas yang harus dimanfaatkan dengan optimal untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh.

“Event seni, budaya, dan keagamaan berskala nasional maupun internasional yang diadakan selama ini menjadi modal penting untuk menarik lebih banyak wisatawan,” ujar Tomi, Jumat (6/12/2024).

Sebagai pelaku usaha di bidang travel, Tomi mengatakan butuh dukungan dari pemerintah maupun swasta untuk menarik minat kunjungan wisatawan di Tanoh Rencong.

Menurutnya, selama ini yang menjadi tantangan untuk menarik wisatawan yakni kenaikan biaya operasional seperti tiket pesawat dan akomodasi yang terus meningkat.

Selain itu, kompetisi dengan destinasi lain di Indonesia dan Asia Tenggara yang semakin agresif dalam promosi menjadi tantangan tersendiri.

“Kemudian krisis ekonomi global turut memengaruhi daya beli masyarakat untuk berwisata, untuk itu diperlukan strategi promosi yang lebih efektif serta penawaran pengalaman wisata yang unik,” tambahnya.

Di sisi lain, lama tinggal wisatawan (length of stay) di Banda Aceh juga perlu ditingkatkan. Hal itu perlu kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

Misalnya pemerintah membuka lebih banyak destinasi baru seperti taman budaya, museum modern dan interaktif, hingga wisata sejarah berbasis teknologi dinilai dapat menjadi daya tarik tambahan.

Kemudian penyediaan transportasi lokal yang nyaman, fasilitas pendukung di destinasi wisata, dan infrastruktur lainnya harus dipastikan memadai untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan.

“Kita juga dapat membuat promosi integrative dengan membuat paket wisata dengan destinasi lain di Aceh untuk memaksimalkan perjalanan wisatawan,” ucapnya.

Tomi juga mendorong sektor swasta untuk mengambil peran aktif dalam mendukung pariwisata Aceh. Kerja sama lintas sektor antara pelaku usaha wisata, hotel, restoran, dan komunitas lokal perlu diperkuat untuk menciptakan pengalaman yang lebih variatif bagi wisatawan.

“Para pelaku usaha juga harus memberikan pelayanan yang ramah dan berkualitas tentu ini akan membuat wisatawan merasa nyaman dan berpotensi untuk tinggal lebih lama,” jelasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist