60 Persen Gas Aceh Untuk Industri Pupuk, 30 Persen Mengalir ke Sumut

Anjungan pengeboran lepas pantai milik PT Pertamina Hulu Energi di Aceh Utara. I foto: PT Pertamina Hulu Energi

Bagikan

60 Persen Gas Aceh Untuk Industri Pupuk, 30 Persen Mengalir ke Sumut

Anjungan pengeboran lepas pantai milik PT Pertamina Hulu Energi di Aceh Utara. I foto: PT Pertamina Hulu Energi

MASAKINI.CO – PT Pembangunan Aceh (PEMA) mencatat 60 persen produksi gas Aceh dimanfaatkan untuk mendukung sektor pupuk.

Dari total produksi sebesar 96 MMscfd, sebanyak 46 MMscfd diserap oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), sementara 0,5–1 MMscfd digunakan untuk jaringan distribusi gas (jargas) kabupaten/kota.

Sedangkan sisanya 30 persen dialirkan ke area industri melalui pipa Arun – Belawan untuk memenuhi kebutuhan gas di Sumatera Utara.

Direktur Komersial PT PEMA, Almer Hafis Sandy mengungkapkan bahwa Aceh merupakan provinsi dengan jumlah blok kerja migas terbanyak di Indonesia.

Hal ini menunjukkan potensi besar yang bisa dikembangkan lebih jauh, meskipun sejumlah tantangan seperti perizinan dan persoalan lahan masih menjadi hambatan utama.

“PEMA memiliki peluang besar untuk berpartisipasi dalam pengelolaan blok-blok migas di wilayah Aceh, beberapa anak usaha kami telah aktif mengajukan partisipasi interest di sejumlah blok,” ujar Almer dalam diskusi bersama Jurnalis Ekonomi Aceh (JEA) bertajuk Potensi Migas di Aceh, Selasa (10/12/2024).

Direktur Komersial PT PEMA, Almer Hafis Sandy (baju hitam) dalam diskusi Jurnalis Ekonomi Aceh | Riska Zulfira/masakini.co

Almer menegaskan komitmen PT PEMA untuk memastikan pengelolaan migas tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga berdampak positif pada masyarakat lokal.

PEMA akan mengawasi operasional, biaya produksi, dan penyerapan tenaga kerja lokal sesuai ketentuan Aceh Alignment and Sustainability Standards (A3S).

“Sebagai BUMD, kami memastikan tenaga kerja lokal terserap maksimal dan hak-hak mereka dipenuhi, ini adalah bagian dari tanggung jawab kami terhadap pembangunan daerah,” tambahnya.

Saat ini, PT PEMA menjadi pemegang saham mayoritas di Blok B dan bertanggung jawab atas pengembangan blok tersebut, termasuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ada.

Meski pada beberapa blok lain PEMA hanya berperan dalam partisipasi interest, perusahaan membuka peluang pengelolaan lebih aktif jika ada penguatan modal.

Dengan strategi diversifikasi dan pengelolaan blok migas yang optimal, PT PEMA menargetkan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin memastikan PEMA tidak hanya menjadi pemain utama di sektor migas, tetapi juga menjadi katalis pembangunan Aceh secara keseluruhan,” tutup Almer.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist