MASAKINI.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebutkan Aceh mengalami inflasi tahunan atau year on year (y-o-y) sebesar 2,17 persen sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 2,12 persen.
Kota Meulaboh, Aceh Barat, tercatat sebagai wilayah dengan inflasi tahunan tertinggi di Aceh sebesar 3,29 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Aceh Tengah yang hanya 1,63 persen.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menjelaskan bahwa inflasi di Aceh tahun ini didominasi oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama.
“Untuk inflasi tahunan, Meulaboh menjadi kota dengan inflasi paling signifikan. Namun, inflasi bulanan (month-to-mont) tertinggi pada Desember 2024 disumbang oleh Kota Lhokseumawe sebesar 0,97 persen,” kata Ahmadriswan dalam konferensi pers, Kamis (2/1/2025).
Ahmadriswan mengungkapkan bahwa emas perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi tahunan, memberikan kontribusi sebesar 0,34 persen.
Selain itu, tarif air minum, rokok, minyak goreng, dan daging ayam ras juga menjadi penyebab inflasi tahunan.
Sedangkan, pada Desember 2024, telur ayam ras menjadi komoditas dengan andil terbesar, menyumbang 0,10 persen atau sekitar 20 persen dari total inflasi bulan tersebut.
Komoditas lainnya yang turut berkontribusi adalah ikan bandeng, ikan tongkol, beras, dan ikan kembung.
Menariknya Aceh yang merupakan sentra produksi ikan tangkap, tapi harganya masih cenderung naik. “Nah ini tantangan ke depan,” ujarnya.