MASAKINI.CO – Jejeran meja dan kursi di trotoar jalan Usman Taher, disesaki pengunjung. Usianya beragam, didominasi kaula muda. Mereka sedang menikmati malam dengan mencicipi kopi ragam varian.
Begitulah suasana di lapak BnB Coffee, Sabtu (18/1/2025) malam. Sejak menjajakan ‘air hitam’ dengan variasi taste kekinian, usaha yang dimiliki Alfadhil Qiram telah menjadi salah satu pilihan wisata kuliner di Kota Lhokseumawe.
“Pengunjung paling ramai biasanya akhir pekan. Sabtu malam atau minggu malam,” ungkap Al, panggilannya.
Pilihan biji kopi berkualitas tinggi, ditambah akses tuju yang strategis, memikat banyak orang untuk bertandang. Tempatnya di jantung kota Lhokseumawe, tak jauh dari Lapangan Hiraq, tepat di tengah-tengah antara Masjid Islamic Center, kantor Bupati maupun DPRK (lama) Aceh Utara.
“Meski usaha kopi tempatnya di jalanan, kami tidak main-main dengan kualitas rasa, serta pelayanan terbaik,” ujarnya kepada masakini.co.
BnB Coffee beroperasi saban hari, sejak lepas ashar, hingga dini hari. Bagi pecandu malam, menikmati kota berjuluk Petro Dollar sembari menyeruput kopi khas BnB Coffee, menjadi pilihan yang tepat.
Al mengungkapkan, biji kopi mereka diambil di d’legend; sebuah tempat roastery kopi berkualitas tinggi, yang sudah masyhur yang ada di Lhokseumawe.

“Soal rasa tak perlu ragu, untuk harga ramah kantong. Pembayaran bisa cash, bisa juga qris,” katanya sambil tersenyum.
Meski di area tersebut banyak pilihan ngopi ala angkringan, BnB Coffee sebagai pendatang baru yang usianya tiga bulanan: beroperasi sejak tanggal 4 Oktober 2024, berbeda.
Baristanya sarat pengalaman. Mack Namara Silvano namanya. Sesuai KTP, bukan nama asal beken. Jam terbang pernah meracik kopi di Bandara Soekarno Hatta, mampu menghadirkan sensasi BnB Coffee serasa internasional.
Itulah mengapa, tidak hanya mahasiswa dari berbagai daerah di Aceh hingga Sumatra Utara yang mengenyam pendidikan di sana, menjadi langganan. Namun tokoh publik, dengan suka rela hadir. Seperti Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Yusdedi. Hingga ‘seleb Aceh’, Cut Bul.
“Insyaallah bukan asal klaim, namun pengunjung kami dari tukang bangunan, timses, mahasiswa, pejabat, hingga influencer. Ini menjadi motivasi bagi BnB Coffee untuk terus memberikan yang terbaik,” ungkap Al.
BnB Coffee tidak hanya menjajakan kopi semata, namun minuman non kopi juga tersedia. Seperti coklat, taro, aneka squash, dan banyak lagi. Untuk kopi, ada dua yang paling ‘menendang’ lidah, yakni Spesial BnB dan Butterschot Salt Latte.
Usaha untuk Menikah
Keputusan membuka usaha penjaja kopi, selain sebagai mata pencaharian yang diikhtiarkan stabil, juga sarat tujuan mulia. Al hendak menikahi pujaan hatinya, Dina Maulina.
Beberapa gram emas yang semulanya ia persiapkan untuk menikah, meski belum cukup, ia putuskan untuk dijadikan modal. Dengan harapan, putaran bisnis mendatangkan laba dan bisa menambah tabungan mahar.

“Modal awal kurang lebih Rp40 juta. Semua emas yang saya simpan, saya gadaikan di Pegadaian. Saat itu masih minus Rp3 juta,” kenangnya.
Selama tiga bulan berjalan, diakui Al, masih jauh dari kata stabil. Salah satu faktor utama, libur kuliah. Mahasiswa selama ini menjadi penyumbang rezeki terbanyak untuk usahanya.
Meski kadang sepi, pun ramai di akhir pekan, Al tak putus asa. Niatnya baik, ia percaya akan dimudahkan oleh Sang Maha Kuasa.
“Calon (istri) juga memberikan dukungan penuh. Ini menjadi penguat. Semoga niat baik ini, dimudahkan dan diberkahi Allah SWT,” harap Al.