MASAKINI.CO – Lebih seabad sudah usia Universitas Syiah Kuala (USK). Pahit manis perjuangan telah menghantarkan kampus ini sebagai yang terbaik dari ujung terbarat Indonesia.
Status PTNBH dengan akreditasi Unggul; menjadikan USK, sebagai satu-satunya kampus di Aceh yang menyandang predikat prestisius.
Sebab itulah, USK kian tersohor dan memantik minat siswa; untuk studi dan menjadi sarjana jebolan kampus berjuluk ‘Jantong Hate’ rakyat Aceh. Bahkan di Aceh, ada kecenderungan stereotip, mahasiswa kelas wahid: kuliah di USK.
Siang itu, ruang AAC Dayan Dawood, penuh sesak, Kamis (30/1/2025). Kurang lebih setengah ribu siswa dari tiga kabupaten/kota: Aceh Besar, Sabang dan Banda Aceh antusias mendengar materi penting sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Binar mata semangat, dengan raut wajah tersirat impian yang mekar, seakan mempertegas kesan; hasrat ingin diterima sebagai mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK).
“Boleh tidak siswa yang eligible SNBP untuk mengambil dan belajar di dua jurusan (prodi). Baik di tahun ini, maupun tahun depan?” tanya Al Baraqah.
Penanya ini merupakan siswa SMA Labschool. Kacamata yang melekat padanya, dengan intonasi suara yang tertata, sekilas terstigma sebagai siswa yang berprestasi.

Segenap peserta yang memenuhi AAC Dayan Dawood tampak mengangguk, seakan mengamini semangat kuliah di USK yang ada pada anak itu, begitu luar biasa. Tanpa kecuali Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof Agussabti yang dipercayakan sebagai pemateri utama.
“Secara aturan boleh, tetapi satu prodi yang lain masuk lewat jalur mandiri,” jawabnya.
Strategi Lulus USK
Ia menegaskan bahwa modal utama untuk lulus di USK tentunya persiapan yang matang. Berbarengan dengan bermunajat pada Allah SWT, disertai doa orangtua, terutama ibu. Namun secara teknis, strategi juga menentukan.
“Penting sekali strategi memilih prodi. Sedapat mungkin, usahakan tidak memilih dua prodi favorit bersamaan. Kalau lulus memang alhamdulillah, tapi bila tidak, maka kemungkinan lulus di prodi yang lain, sudah tertutup,” jelasnya.
Maksudnya adalah, bila ingin lulus di USK dengan persaingan super ketat. Kemungkinan lulus lebih terbuka, jika calon mahasiswa berstrategi: memilih jurusan favorit satu, sisanya yang di bawah itu.
“Tapi jangan juga pilih prodi yang gak suka, terutama bila ikut jalur SNBP. Sebab kalau sudah lulus di jalur SNBP, secara otomatis diblok sistem: tidak bisa ikut SNBT,” urai Agussabti.
Ia menyebutkan, merujuk data tahun lalu, ada lima prodi (jurusan) terfavorit di USK jalur SNBP, yaitu Farmasi, Keperawatan, Pendidikan Dokter, PGSD, dan Manajemen.
Sedangkan lima prodi terfavorit USK jalur SNBT, meliputi Ilmu Kedokteran, Farmasi, Ilmu Hukum, Manajemen dan Ilmu keperawatan.
“Pengalaman tahun lalu, banyak yang menggandeng dua jurusan favorit sekaligus, misalnya kedokteran dengan farmasi. Hasilnya tidak menggembirakan. Ini perlu strategi dan kecermatan,” pesannya.
Paripurna Melayani
Selain dibekali sejumlah kiat-kiat masuk USK, serta ragam informasi mengenal lebih dekat kampus berusia 63 tahun. Para siswa juga dimanjakan perutnya dengan snack yang menggoda lidah lagi indah di mata.
Tangan berinai Ferolika, telaten menghimpun kue dalam kotak kecil berwarna coklat. Karyawan USK tersebut, sejak pagi sibuk menyiapkan konsumsi.
“Senang bisa memberikan yang terbaik, untuk tamu kami, para siswa yang mungkin sebentar lagi mereka akan jadi mahasiswa USK,” ungkapnya.

Sejak menekan finger print pukul 08:00 WIB, di sebuah ruangan lantai satu biro rektorat, perempuan bersenyum santun itu, dibantu sejumlah kolega, cekatan menyiapkan kue kotak.
“Alhamdulillah, selesai. Tugas rampung,” kata Fero.
Ratusan kotak kecil berwarna coklat, sudah terisi teh kemasan dan tiga potong kue terbaik. Disusun rapi, dimasukkan ke dalam plastik besar. Semuanya beres tepat pukul 12:15 WIB. Sesudahnya, diantarkan ke gedung AAC Dayan Dawood.
Para peserta pulang dengan informasi penting plus kenang-kenangan. Benda bulat berwarna putih, bertuliskan USK di satu sisi, serta Sosialisasi SNPMB USK 2025 di sisi yang lain: merupakan gantungan kunci. Buah tangan yang diberikan kepada peserta.