MASAKINI.CO – Militer Myanmar yang berkuasa telah mengumumkan gencatan senjata sementara dalam perang saudara negara itu, Rabu (2/4/2025). Upaya itu dilakukan untuk memfasilitasi bantuan setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang menewaskan lebih dari 3.000 orang.
“Pengumuman tersebut datang setelah kelompok-kelompok perlawanan bersenjata yang menentang pemerintahan militer juga mengumumkan gencatan senjata sementara,” menutip laporan npr, Kamis (3/4/2025).
Menurut televisi negara MRTV, gencatan senjata akan berlangsung hingga 22 April untuk menunjukkan empati kepada orang-orang yang terkena dampak gempa. Sebelumnya pada Rabu, tim penyelamat berhasil menyelamatkan dua orang laki-laki dari reruntuhan hotel di ibu kota Myanmar, satu orang lainnya dari rumah tamu di kota lain, dan satu orang lagi di kota Mandalay, lima hari setelah gempa bumi.
Namun, sebagian besar tim hanya menemukan jenazah. Gempa menghancurkan ribuan bangunan, menjatuhkan jembatan, dan merusak jalan. Jumlah korban tewas meningkat menjadi 3.003, dengan lebih dari 4.500 orang terluka, dilaporkan MRTV. Laporan lokal menyebutkan angka yang jauh lebih tinggi.
Gempa tersebut memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah akibat perang saudara di Myanmar. Lebih dari 3 juta orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan hampir 20 juta orang membutuhkan bantuan bahkan sebelum gempa terjadi.
Militer Myanmar memperingatkan bahwa kelompok-kelompok perlawanan bersenjata harus berhenti menyerang negara dan mengatur kembali kekuatan mereka, jika tidak mereka akan menghadapi tindakan balik dari pemerintah.