MASAKINI.CO – Wajah sumringah terpancar dari Mujiana, warga Desa Lambaro Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar.
Tahun ini, akhirnya ia bisa menunaikan ibadah haji bersama keluarganya setelah menanti selama 13 tahun.
Rasa bahagia terlihat jelas, dengan kusyuk ia menyimak materi haji yang disampaikan.
“Rasanya sangat bahagia sekali, sudah tunggu sejak lama. Inshaallah ini akan menjadi hal paling membahagiakan dalam hidup saya,” ungkap Mujiana penuh haru, Minggu (13/4/2025).
Saat ditemui masakini.co, Mujiana sedang mengikuti manasik haji tingkat kecamatan Rayon III di Masjid Abu, Kecamatan Indrapuri bersama 91 jemaah lainnya.
Bagi Mujiana, ibadah haji adalah momen yang paling dinantikan seumur hidupnya. Beribadah serta menyempurnakan rukun Islam.
Mujiana mengatakan telah mendaftar haji sejak tahun 2012 silam. Tahun ini menjadi waktu yang dinantikan, karena ia akan berangkat bersama 11 anggota keluarganya sekaligus.
Tak hanya bersiap secara fisik dan mental, jemaah juga mengikuti kegiatan manasik haji sebagai bekal penting menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
“Ini pembekalan di tingkat kecamatan, dari hari Rabu saya ikut dan akan dilanjutkan empat hari lagi,” ujarnya.
Belajar dan memahami pelaksaan ibadah haji menjadi hal yang wajib agar ibadah yang dilaksanakan sesuai aturan.
“Materi yang diberikan sangat bermanfaat dan lengkap, jadi kami lebih siap untuk menjalankan ibadah nanti,” tambahnya.
Dengan semangat dan kebahagiaan yang meluap, Mujiana siap menapaki perjalanan spiritual menuju Baitullah.
Ia berharap ibadah mereka berjalan lancar dan mabrur.
“Kami berdoa ini menjadi haji yang mabrur,” harapnya.
Dalam pelaksanaan Sekretaris Panitia Manasik Haji Aceh Besar, Saifuddin menjelaskan para jemaah yang mengikuti manasik berasal dari enam kecamatan di Aceh Besar.
Kecamatan Indrapuri menjadi peserta terbanyak, sementara yang paling sedikit berasal dari Lembah Seulawah, hanya dua orang.
“Manasik ini merupakan ajang pemantapan sebelum keberangkatan haji. Para jemaah dibekali materi pembinaan ibadah hingga aspek kesehatan,” jelas Saifuddin.
Para jemaah telah menerima enam materi, dan ke depannya akan mendapat tambahan empat materi lagi, baik teori maupun praktik lapangan.
Menurut Saifuddin, antusiasme jemaah sangat tinggi, karena kegiatan ini benar-benar membantu mereka memahami tata cara pelaksanaan haji secara utuh.