MASAKINI.CO – Harga kelapa parut di pasar tradisional Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh melambung tinggi. Per buah dijual Rp11-12 ribu. Harga ini mengalami kenaikan dua kali lipat lebih dibandingkan harga sebelumnya.
Menurut seorang pedagang, Rizki, kenaikan harga kelapa telah terjadi sejak bulan Ramadan 1446 Hijriah lalu. Melambungnya harga kelapa diakibatkan berkurangnya produksi kelapa di daerah penghasil seperti Bireuen, Aceh Jaya dan Simeulue.
Banyak petani di kawasan tersebut malah beralih menanam kelapa sawit, sehingga pasokan kelapa ke pasar tradisional menjadi terbatas.
“Sebelumnya kelapa hanya dijual Rp5 ribu per buah,” kata Rizki, Selasa (29/4/2025).
Ia menyampaikan kenaikan harga kelapa turut berimbas terhadap penurunan penjualan kelapa di lapaknya dibandingkan hari-hari biasa.
“Sekarang stoknya menipis di pasaran sedangkan daya beli sangat kurang,” ujarnya.
Rizki tidak bisa memprediksi apakah harga kelapa akan turun atau justru terus melonjak. Namun, ia berharap ada langkah nyata dari pemerintah untuk mengatasi situasi ini.
Harga kelapa yang tinggi turut dikeluhkan oleh masyarakat, salah satunya Izzah. Ia mengatakan harga kelapa saat ini cukup memberatkan, terutama bagi kebutuhan rumah tangga.
Dia bahkan terpaksa berpikir ulang dalam mengelola masakan lantaran harga kelapa yang mahal. “Biasanya kelapa tidak semahal ini. Sekarang mau beli dua butir saja harus berpikir ulang,” ungkapnya.