MASAKINI.CO – Suasana Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar, yang biasanya riuh mendekati Hari Raya Idul Adha, tahun ini terasa lebih sepi dari biasanya.

Sepekan jelang lebaran qurban 1446 Hijriah, daya beli masyarakat terhadap hewan qurban terlihat lesu. Para pedagang mengeluh, penjualan sapi menurun hingga 40 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Zakia, seorang pedagang sapi asal Kecamatan Cot Glie, Aceh Besar, menuturkan bahwa harga sapi saat ini masih berada di kisaran normal, yakni Rp15 juta hingga Rp25 juta per ekor. Namun, yang menjadi masalah bukanlah harga, melainkan minat beli yang anjlok.

“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, jauh sekali turunnya. Tahun lalu saya bisa menjual sampai 25 ekor menjelang Idul Adha, sekarang baru 18 ekor, itu pun sebagian besar dari kandang di gampong,” ujarnya, Rabu (29/5/2025).

Zakia menduga, kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil menjadi penyebab utama turunnya transaksi. Ia masih menyimpan harapan besar bahwa penjualan akan meningkat saat mendekati puncak persiapan qurban.

“Biasanya dua-tiga hari sebelum lebaran ada peningkatan, semoga saja begitu tahun ini,” harapnya.

Tak hanya Zakia, nasib serupa juga dialami Fajri, peternak asal Lamno, Aceh Jaya. Ia bahkan menyebut penurunan daya beli hewan qurban ini sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.

“Dulu jelang Idul Adha seperti ini, bisa laku 15 ekor sapi, sekarang baru enam. Sudah dua tahun begini,” ucapnya.

Fajri rela menempuh perjalanan jauh demi menjajakan ternaknya. Hari ini, ia baru menjual dua ekor sapi dengan harga Rp15 juta dan satu ekor kerbau seharga Rp23 juta. Sebagai tulang punggung keluarga dengan tiga anak, ia sangat berharap kondisi pasar segera membaik.

“Di Lamno tidak ada pasar hewan, jadi saya ke sini dengan harapan laku lebih banyak,” ujarnya.

“Mudah-mudahan ada permintaan hewan qurban lebih banyak dalam beberapa hari ke depan,” harap Fajri.