MASAKINI.CO – Hari yang dinanti akhirnya tiba ketika rombongan jemaah haji asal Aceh menyelesaikan fase akhir ibadah mereka di Tanah Suci. Semua proses dijalankan dengan penuh harapan, doa, dan dukungan dari masyarakat Aceh yang setia menanti di kampung halaman.

Tepat pada 27 Juni 2025, gelombang awal kepulangan jemaah dimulai. Pesawat Garuda Indonesia yang membawa para tamu Allah itu mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Iskandar Muda.

Suasana penuh keharuan semakin terasa saat keluarga dan tetangga menjemput jemaah dengan air mata kebahagiaan. Momen ini menjadi simbol betapa panjang dan mendalamnya kerinduan yang dipendam, sekaligus wujud syukur atas keselamatan dan kesempatan untuk meraih predikat āhaji mabrurā yang selama ini diidamkan.

Namun perlahan tapi pasti, pada 9 Juli 2025, Kloter 12 yakni kloter terakhir akhirnya kembali ke Aceh. Pesawat BTJ12 yang mengangkut sisa jemaah itu membawa kabar gembira sekaligus menutup rangkaian panjang perjalanan spiritual mereka. Kedatangan ini disambut dengan rasa lega hingga lambaian tangan petugas bandara.

Total kuota haji Aceh berdasarkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencapai 4.378 orang. Angka ini menunjukkan skala besar kesiapan Aceh dalam melayani dan memfasilitasi masyarakatnya untuk beribadah ke Tanah Suci.

Buah dari persiapan yang matang terlihat jelas dari lancarnya proses pemulangan. Meski menghadapi cuaca ekstrem dan beberapa gangguan kesehatan, tidak ada kendala besar yang berarti. Semua proses berjalan tertib, profesional, dan penuh sentuhan doa dari keluarga di tanah air. Pelayanan yang humanis dan detail dari petugas haji semakin memperkuat kepercayaan masyarakat Aceh terhadap pemerintah.

Pada 9 Juli 2025, masyarakat Aceh kembali disambut kabar bahwa seluruh jemaah, kecuali yang sedang dirawat, sudah berhasil dipulangkan. Sisa 133 jemaah yang sempat tertahan akhirnya tiba, sehingga total kepulangan ribuan jemaah dapat terselesaikan dalam rentang waktu sekitar dua minggu.

Pada musim haji 2025 ini, total jemaah haji asal Provinsi Aceh yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 12 orang. Dari jumlah ini, 10 wafat di Makkah dan 2 lainnya wafat di Madinah.

Kisah kepulangan ini menjadi mozaik kebahagiaan yang menyatukan generasi, menjadi pelipur rindu yang menginspirasi calon jemaah di masa depan.