MASAKINI.CO – Rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang akan melayani Aceh Besar dan Banda Aceh masih terkendala pembebasan lahan maka harus segera dituntaskan agar dana proyek tidak hilang.
Bupati Aceh Besar, Muharram Idris mengingatkan bahwa waktu pelaksanaan semakin sempit. Jika proses molor, anggaran yang sudah disiapkan bisa saja dialihkan atau dikembalikan.
“Saya tidak ingin karena kelalaian kita, dana yang sudah dianggarkan justru hilang begitu saja. Waktu kita sangat terbatas, maka pembebasan lahan ini harus segera dilakukan,” katanya saat rapat koordinasi, Selasa (2/9/2025).
Tak hanya soal percepatan, Bupati juga menyoroti penamaan proyek. Menurutnya, karena lokasi pembangunan berada di Aceh Besar, maka nama yang tepat adalah SPAM Regional Aceh Besar-Banda Aceh, bukan sebaliknya.
“Ini soal marwah daerah. Nama harus sesuai dengan lokasi,” tegasnya.
Proyek SPAM ini membutuhkan lebih dari 100 bidang tanah di Kecamatan Leupung. Sebagian lahan yang terdampak merupakan sawah produktif dan tanah alur sungai. Untuk itu, bupati meminta camat, mukim, dan keuchik segera memberi penjelasan kepada warga agar tidak ada kesalahpahaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Aceh, T. Aznal Zahri, mengungkapkan bahwa kebutuhan lahan SPAM mencapai 109 bidang di Kecamatan Leupung, dengan total luas di bawah 5 hektare. Proses pengadaan lahan sempat tertunda sejak 2024 karena fokus persiapan PON Aceh–Sumut.
“Sekarang kita lanjutkan lagi. Penetapan lokasi sudah ada, tinggal pembebasan yang harus segera dilakukan,” jelasnya.