MASAKINI.CO – Harga emas di Banda Aceh terus melambung dalam tiga pekan terakhir. Tercatat, nilai emas murni melonjak hingga Rp650.000 per mayam, membuat banyak warga memilih menjual perhiasan daripada membeli.
Pedagang emas di Pasar Aceh, Daffa, mengatakan kenaikan drastis ini terjadi sejak awal September 2025. “Kalau dihitung dalam sepekan terakhir saja kenaikannya sekitar Rp150.000,” ungkapnya, Minggu (28/9/2025).
Saat ini, harga emas murni dipatok Rp6.450.000 per mayam. Angka tersebut belum termasuk ongkos pembuatan perhiasan yang ikut melonjak. Jika termasuk ongkos mencapai Rp6.600.000.
“Ongkos sekarang rata-rata Rp150.000 per mayam. Dulu bisa Rp100.000, tapi karena harga tidak stabil, ongkos ikut naik,” jelas Daffa.
Menurutnya, kenaikan harga emas ini tak lepas dari tren global. Banyak investor asing menjadikan emas sebagai safe haven di tengah gejolak ekonomi dunia. “Permintaan tinggi di pasar internasional mendorong harga emas terus naik,” ujarnya.
Kondisi tersebut berdampak pada pola transaksi di Banda Aceh. Daffa menyebut, 70 persen masyarakat kini lebih banyak menjual emas daripada membeli.
“Kalau untuk kebutuhan mahar pernikahan bahkan juga menurun sekitar 80 persen,” ucapnya.
Selain emas murni 22 karat, harga emas lain juga terkerek. Emas 16 karat kini dijual Rp1.500.000 per gram, emas 17 karat Rp1.600.000 per gram, dan emas Antam tembus Rp2.350.000 per gram.
Daffa memperkirakan tren kenaikan ini belum akan berhenti. “Selama investor asing masih menjadikan emas sebagai pilihan utama, harga emas diprediksi terus merangkak naik,” pungkasnya.