MASAKINI.CO – Dua tradisi khas dari Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, yakni Rateb Minsa dan Rateb Meuseukat, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia Tahun 2025 oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Kabar membanggakan ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Nagan Raya, Musiddiq, usai menghadiri Sidang Penetapan WBTb yang digelar Kementerian Kebudayaan RI di Hotel Sutasoma Dharmawangsa, Jakarta, pada Jumat (10/10/2025) lalu.
“Alhamdulillah, berdasarkan hasil sidang penetapan, dua warisan budaya dari Kabupaten Nagan Raya, yaitu Rateb Minsa dan Rateb Meuseukat, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2025,” ujar Musiddiq, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan, Rateb Minsa merupakan tradisi keagamaan yang biasa dilaksanakan pada bulan suci Ramadan, tepatnya mulai tanggal 25 Ramadan hingga akhir bulan.
“Rateb Minsa dilaksanakan setelah salat tarawih hingga menjelang waktu sahur dan hanya diikuti oleh kaum pria. Tradisi religius ini menjadi salah satu wujud kekhasan masyarakat Nagan Raya,” terang Musiddiq.
Sementara itu, Rateb Meuseukat adalah tradisi yang berisi lantunan syair-syair bernuansa dakwah Islam, sarat dengan pesan moral dan ajaran agama. Tarian tersebut biasanya dibawakan oleh perempuan dan tanpa menggunakan alat musik penggiring.
“Rateb Meuseukat berisi ajakan untuk menegakkan nilai-nilai amar makruf nahi mungkar. Biasanya ditampilkan pada upacara keagamaan, hari-hari besar Islam, maupun acara pernikahan,” tambahnya.
Penetapan dua tradisi tersebut menambah daftar panjang kekayaan budaya Aceh yang diakui secara nasional. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya berharap, pengakuan ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus melestarikan nilai-nilai tradisi dan memperkenalkannya kepada generasi muda.
Musiddiq juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam proses pengusulan hingga penetapan kedua tradisi tersebut.
“Ini bukan hanya kebanggaan bagi Nagan Raya, tetapi juga untuk Aceh dan Indonesia. Semoga menjadi langkah awal bagi kita semua untuk semakin mencintai dan menjaga warisan budaya yang kita miliki,” tutupnya.