DPRA Sebut Minta Maaf Gubernur Aceh Hanya Sandiwara

Ketua Komisi V DPR Aceh Falevi Kirani. (sumber foto: facebook Falevi Kirani)

Bagikan

DPRA Sebut Minta Maaf Gubernur Aceh Hanya Sandiwara

Ketua Komisi V DPR Aceh Falevi Kirani. (sumber foto: facebook Falevi Kirani)

MASAKINI.CO – Gubernur Nova Iriansyah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat calon penerima rumah dhuafa. Permohonan maaf itu disampaikan melalui Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA terkait batalnya pembangunan rumah dhuafa karena DPR Aceh tidak menyetujui APBA Perubahan 2021.

Menurut Jubir Pemerintah Aceh Muhammad MTA, selain anggaran untuk rumah dhuafa, anggaran insentif Mukim, Camat dan Nakes juga tidak bisa direalisasikan karena tidak adanya APBA-P.

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi V DPR Aceh Falevi Kirani menilai permintaan maaf Gubernur Aceh Nova Iriansyah hanyalah sandiwara.

“Permintaan maaf Gubernur Nova soal batalnya pembangunan rumah dhuafa karena tidak ada APBA Perubahan hanyalah sandiwara belaka. Nova pura-pura minta maaf, seolah-olah dia sangat peduli pada nasib rakyat miskin,” katanya, Rabu (29/9/2021).

Menurut Fahlevi, selama 4 tahun selalu ada pencoretan atau pembatalan rumah dhuafa. Selain itu usulan pembangunan rumah dhuafa juga tidak pernah sesuai dengan target RPJM, yaitu 6.000 unit pertahun.

Tahun 2018 misalnya, kata dia dari 4200 unit rumah dhuafa yang telah dianggarkan dalam APBA, semuanya dibatalkan Plt Gubernur Nova Iriansyah kala itu, dengan tidak menerbitkan Pergub Hibah setelah Irwandi ditangkap KPK.

Sementara tahun 2019 dari 5.987 unit yang dianggarkan dalam APBA, hanya 4.076 unit yang dibangun. “Artinya ada 1.800 unit lebih yang juga dibatalkan pembangunannya,” jelasnya.

Pada tahun 2020, lanjut Falevi, hanya dibangun 4.040 unit dari seharusnya 6.000 unit. “Paling parah tentu saja pada tahun 2021. Tak satu unit pun rumah dhuafa dianggarkan oleh Pemerintah Aceh dalam APBA. Semuanya dicoret, digantikan dengan proyek siluman yang bernama ‘apendix’,” ungkapnya.

Falevi juga meragukan permintaan maaf Gubernur Aceh. Menurutnya, Nova Iriansyah memanfaatkan momentum tidak adanya APBA-P untuk membenturkan masyarakat calon penerima bantuan rumah dhuafa dengan DPR Aceh.

“Seolah-olah DPRA lah yang telah membuat hak-hak kaum dhuafa tersebut tidak tertunaikan,” ucapnya.

“Saya pribadi meragukan jika Gubernur Nova benar-benar meminta maaf kepada masyarakat calon penerima bantuan rumah dhuafa. Karena sebelumnya sudah bertahun-tahun melakukan kebijakan mencoret atau membatalkan rumah dhuafa, ia tak pernah minta maaf,” tutupnya.(Adv)

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist