MASAKINI.CO – Pandemi covid-19 datang, Canggu pun terjengkang. Itulah sepenggal kalimat untuk menggambarkan kondisi Canggu dua tahun silam. Salah satu destinasi pariwisata andalan yang berada di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, itu sepi.
Waktu berjalan, keadaan berubah. Kondisi kembali normal. Kini Canggu sudah hidup kembali dari kematian sesaat setelah diterjang pandemi Covid-19.
Teranyar, situasi di Canggu saat ini banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berlibur. Jalanan macet. Okupansi hotel penuh. Pejalan kaki hilir mudik. Permintaan kendaraan meningkat, dan transaksi money changer menggeliat pesat.
Tak bisa dipungkiri memang pariwisata Bali menyimpan potensi ekonomi yang besar.
Daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Pada tahun 2018 saja, menghasilkan devisa sebesar Rp7,6 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp119, 2 triliun. Pundi-pundi ini menyumbang 40 persen dari total pendapatan devisa pariwisata nasional.
Karenanya, potensi ekonomi dari wisata Bali bukan hanya penting bagi perekonomian penduduk lokal, akan tetapi juga bagi nasional.
Rasanya, masih sulit dibantah, bahwa Bali selalu menjadi destinasi wisata favorit bagi siapa pun.
Pulau Dewata ini identik dengan wisata pantai; seperti berenang, berselancar, berburu sunset atau sunrise, hingga menikmati secangkir kopi kala sore hari di sudut eksotis pulau ini. Tak terkecuali Canggu, yang memukau para pelancong dari seluruh penjuru dunia.
Potret geliat Canggu pasca pandemi Covid-19 itu beberapa waktu lalu diabadikan reporter masakini.co, Ali L.







