Kabut Asap Melanda India, Apa Penyebabnya?

Kabut asap menyelimuti New Delhi, India. (sumber foto: AP/Altaf Qadri/kompas.com)

Bagikan

Kabut Asap Melanda India, Apa Penyebabnya?

Kabut asap menyelimuti New Delhi, India. (sumber foto: AP/Altaf Qadri/kompas.com)

MASAKINI.CO – Pihak berwenang di ibu kota India, New Delhi, menutup semua sekolah dan perguruan tinggi hingga batas waktu yang belum ditentukan di tengah tingkat polusi udara yang memburuk. Pekerjaan konstruksi juga disetop hingga 21 November.

Tetapi, ada pengecualian untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan transportasi dan pertahanan. Selain itu, hanya lima dari 11 pembangkit listrik uap (PLTU) batu bara di kota tersebut yang diizinkan beroperasi sebagaimana dilansir BBC, Rabu (17/11/2021).

Kabut asap beracun telah menyelimuti New Delhi sejak festival Diwali atau pada 4 November. Tingkat PM 2,5, atau partikel kecil yang dapat menyumbat paru-paru, di New Delhi jauh lebih tinggi dari ambang batas yang ditentukan WHO.

Campuran berbagai faktor seperti emisi kendaraan, industri, debu, dan pola cuaca menjadikan New Delhi sebagai ibu kota paling tercemar di dunia. Udara menjadi sangat beracun di bulan-bulan musim dingin karena para petani di negara bagian tetangga membakar tunggul tanaman mereka.

Selain itu, penyalaan kembang api selama Diwali juga semakin memperburuk kualitas udara. Kecepatan angin rendah juga berperan karena menjebak polutan di atmosfer yang lebih rendah.

Tahun ini, polusi udara di sana menjadi begitu mengerikan sehingga memicu peringatan keras dari Mahkamah Agung India. Mahkamah Agung India mengarahkan pemerintah negara bagian dan federal untuk mengambil tindakan segera dan darurat untuk mengatasi masalah tersebut.

Setelah itu, sebuah pertemuan diadakan oleh Komisi Delhi untuk Manajemen Kualitas Udara dan langkah-langkah darurat diumumkan. Langkah-langkah lain yang diumumkan seperti larangan masuknya truk di New Delhi dan beberapa negara bagian seperti Uttar Pradesh, Punjab, Haryana, dan Rajasthan hingga 21 November.

Namun, larangan tersebut dikecualikan untuk truk yang membawa komoditas penting. Panel tersebut mengarahkan Delhi dan negara bagian lain untuk “mendorong” WFH 50 persen di semua kantor swasta yang berada di Wilayah Ibu Kota Nasional selama periode tersebut.

Sumber: kompas.com

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist