DPRA Bahas Percepatan Perubahan Qanun Kesehatan Aceh dengan Kemendagri

Komisi V DPRA dan tim Pemerintah Aceh menggelar pertemuan dengan Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri, terkait percepatan perubahan Qanun Kesehatan Aceh. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

DPRA Bahas Percepatan Perubahan Qanun Kesehatan Aceh dengan Kemendagri

Komisi V DPRA dan tim Pemerintah Aceh menggelar pertemuan dengan Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri, terkait percepatan perubahan Qanun Kesehatan Aceh. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bersama tim asistensi Pemerintah Aceh menggelar pertemuan dengan Ditjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), terkait percepatan Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Kesehatan, Selasa (22/11/2022) kemarin di Jakarta.

“Kami dari Komisi V DPRA serta tim asistensi Pemerintah Aceh yang berhadir, menyampaikan poin-poin utama serta tujuan dari Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kesehatan,” kata Ketua Komisi V DPR Aceh, Rizal Fahlevi Kirani.

Menurutnya, tujuan utama perubahan Qanun Kesehatan ini adalah apa yang telah dituangkan dalam Qanun Kesehatan No. 4 Tahun 2010 tentang Kesehatan dapat lebih meningkatkan health coverage (cakupan kesehatan) untuk seluruh masyarakat Aceh, salah satunya dengan menjabarkan secara detail tentang BPJKA. Kemudian, mengenai kekhususan Aceh seperti tentang Rumah Sakit Syariah dan juga terkait pelayanan kesehatan masyarakat.

“Kami dari Komisi V DPR Aceh menyampaikan harapan agar perubahan rancangan qanun ini dapat segera dikeluarkan hasil fasilitasi sehingga dapat segera diundangkan menjadi Qanun Aceh,” ujar Fahlevi.

Atas paparan dari Komisi V DPRA dan Tim Asistensi Pemerintah Aceh tersebut mendapat tanggapan positif dari Direktorat Produk Hukum Daerah Ditjen Otda, Endarto.

Secara prinsip, ungkap Endarto, pihaknya mendukung upaya Komisi V DPR Aceh dan Pemerintah Aceh melakukan perubahan untuk Qanun Aceh tentang Kesehatan yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan pemenuhan hak dasar masyarakat, yaitu jaminan kesehatan kepada masyarakat.

“Kemendagri akan segera menyampaikan hasil fasilitasi rancangan Qanun ini setelah mendapatkan masukan dari Kementerian Kesehatan terkait substansi tentang teknis kesehatan,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, selain Fahlevi Kirani dari Komisi V DPR Aceh juga hadir Sekretaris Komisi V Hj. Asmidar, Anggota Komisi V Tarmizi, Muslim Syamsuddin, Edi Kamal, Hj. Sartina, H. Asib Amin dan dr. Purnama Setia Budi.

Sementara Tim Asistensi Pemerintah Aceh dihadiri dr. Yuanita dari Dinkes Aceh, dr. Emiralda dari RSIA, dr. April RSUDZA dan Biro Hukum Aceh Dekstro Alfa. [adv]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist