MASAKINI.CO — Pemerintah Kota Banda Aceh menghimbau kepada masyarakat untuk terus berupaya menekan angka kehamilan selama masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Banda Aceh, Emila Sovayana, mengatakan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan angka kehamilan, salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Menurut Emi, kondisi pandemi saat ini sangat rentan terhadap wanita hamil.
“Tentunya situasi dalam masa pandemi ini kita harap masyarakat menunda kehamilan karena kondisi lingkungan sedang tidak bagus untuk kesehatan,” kata Emilia di Kantor Keuchik Gampong Batoh, Kota Banda Aceh, Kamis (18/6).
Emi mengaku, saat ini pihaknya juga terus memastikan ketersediaan alat kontrasepsi yang ada di puskesmas, juga klinik yang berkerjasama dengan BKKBN.
“Kita memastikan ketersediaan alat alat kontrasepsi untuk masyarakat selama pandemi ini,” ungkapnya.
Selain itu, Kabid P2KB Julianti mengatakan, selama ini belum pernah ketersediaan alat kontrasepsi di puskesmas atau klinik kosong.
Kata dia, hal itu dikarenakan karena pihaknya terus melakukan monitoring lewat Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
“Kita kalau misalnya ada laporan dari masyarakat terutama dari PKB dan PLKB-nya jika alat kontrasepsinya sudah mulai menipis jadi langsung mereka konfirmasikan ke kita, dan hal itu tidak pernah terjadi,” ungkapnya.
Menyangkut angkat kehamilan di Kota Banda Aceh, hingga saat ini Julianti mengaku belum ada kenaikan yang signifikan.
“Selama masa pandemi menyangkut penggunaan alat kontrasepsi biasa ya, tidak ada kenaikan kehamilan,” jelasnya. []