ACEH TENGAH | MASAKINI – Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan dengan beroperasinya tiga proyek listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi di tiga kabupaten di Aceh, pemerintah bisa menghemat hingga 242 miliar rupiah per tahun. Anggaran ratusan miliar itu sebelumnya dipakai untuk operasional PLTD atau listrik tenaga diesel.
“Beberapa pembangkit berbasis diesel ditutup yang pastinya akan menurunkan biaya pokok listrik,” kata Rida Mulyana saat peresmian tiga proyek listrik dengan masing-masing berkapasitas 150 kk, di Desa Blang Gele Kecamatan Bebesan, Aceh Tengah, Selasa 9/04 pagi.
Rida mengatakan anggaran ratusan miliar itu nantinya akan dialihkan untuk pembangunan Gardu Induk di tempat-tempat lain di Aceh. “Penghematannya cukup besar dan uang itu bisa kita bangun hal yang sama di tempat lain.”
Sebelumnya Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan Gardu Induk (GI) 150 kV Takengon dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Takengon – Bireuen, GI 150 kV Subulussalam dan SUTT 150 kV Sidikalang – Subulussalam. Selanjutnya adalah GI 150 kV Kutacane dan SUTT Berastagi – Kutacane.
Jonan, menyebutkan pemerintah menargetkan akhir tahun nanti, SUTT akan tersambung secara keseluruhan di seluruh Sumatera. Artinya, akan ada jaringan interkoneksi seluruh Sumatera mulai dari Sabang sampai Bandar Lampung. Dengan demikian, nantinya layanan kelistrikan di Pulau Sumatera akan sama seperti di pulau Jawa. [nw/m2]