BANDA ACEH | MASAKINI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Indonesia Provinsi Aceh menggelar Master of Training Bina Keluarga Balita lintas-organisasi dari 4 kabupaten/kota di Banda Aceh, Senin 24/06. Kegiatan itu diselenggarakan bekerjasama dengan Unicef- Oxford Policy Management Ltd serta Flower Aceh.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, menegaskan pentingnya pelaksanaan kegiatan MOT parenting yang melibatkan multipihak untuk mendukung ketahanan dan kesejahrteraan keluarga.
“Pelibatan berbagai pihak diperlukan karena upaya penurunan stunting berupa upaya spesifik (bagian gizi dan kesehatan) hanya berkontribusi sekitar 30% sementara 70% lainnya adalah pengaruh dari luar kesehatan (upaya sensitif) seperti air dan sanitasi, pola pengasuhan, ketersediaan dan keamanan pangan, pendidikan, kemiskinan, situasi politik dan lainnya”, kata Sahidal.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, stunting pada balita Aceh menduduki peringkat ke-31 dari 34 provinsi di Indonesia dengan persentasi sebesar 37,3%. Sementara stunting pada anak baduta ada di peringkat ke-34 dari 34 provinsi dengan persentasi sebesar 37,9%.
Persentasi tersebut menunjukkan stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang masih tinggi di Aceh yang dapat menjadi ancaman loss generation bagi Aceh.
Salah satu hal yang membuat stunting marak adalah praktik pengasuhan yang kurang baik dalam keluarga. Karena itu, pola asuh termasuk dengan melibatkan ayah dalam pengasuhan sangatlah penting untuk dilakukakan. Sahidal menjelaskan pentingnya mengoptimalkan pengasuhan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak. “Dalam fase tersebut peran aktif ayah sangat diharapkan selain menyiapkan kebutuhan gizi ibu hamil juga memastikan dan mendukung pasangannya untuk memberikan asi kepada anaknya.”
Selain menyediakan kebutuhan makanan bergizi kepada pasangan yang sedang hamil, suami juga harus memberikan kasih sayang terhadap pasangan dan anaknya sejak dalam kandungan. “Untuk itu luangkan lah waktu lebih banyak bersama keluarga,” kata Sahidal.
Kepala Perwakilan Unicef Aceh, Andi Yoga Tama juga menegaskan komimen pihaknya untuk penanganan stunting terintegrasi melalui berbagai strategi. Untuk tahapan awal rangkaian peningkatan kualitas layanan program pengasuhan anak, Unicef bersama mitranya memberikan pelatihan jenjang pertama kepada mitra pendukung layanan pengasuhan, untuk kemudian diteruskan kepada pengelola dan pelaksana di level Kabupaten hingga kader-kader di tingkat desa.
“Rangkaian kegiatan ini akan menjadi langkah awal bagi peningkatan kualitas pengelola dan pelaksana program pengasuhan BKB atau penyedia layanan pengasuhan lainnya,” kata Andi Yoga. []