MASAKINI.CO – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Sri Ilham Lubis kaget melihat gedung Karantina Haji Pulau Rubiah Kota Sabang. Ia mengaku prihatin dengan kondisi situs bersejarah tersebut.

“Ini sangat memprihatinkan kondisinya. Atapnya banyak yang roboh, lantainya pecah-pecah, bahkan banyak lantai yang terkelupas. Ini sangat memprihatinkan,” kata Sri, Senin (24/6).

Ia berharap karantina haji yang telah berdiri sejak tahun 1920 tersebut segera dipugar. Selain dapat menjadi destinasi wisata religi andalan, juga menjadi tempat edukasi masyarakat maupun jamaah haji.

“Mungkin saja bisa dijadikan museum haji Aceh,” harapnya lagi.

Sebelumnya pemerhati sejarah Kota Sabang, Albina memberikan informasi sejarah gedung karantina haji di pulau Rubiah itu padanya.

“Semasa penjajahan Belanda. Sebelum jamaah haji yang berangkat ke tanah suci Mekkah menggunakan pesawat udara, jamaah calon haji dari Aceh berangkat ke Mekkah dengan kapal laut melalui pelabuhan laut Sabang,” jelas Albina.

Kata Albina, jamaah calon haji menggunakan pelayaran laut ke tanah suci melalui Sabang sampai tahun 1970an. Selain karantina haji, Gampong Kuta Timu di Sabang telah menjadi tempat pemberangkatan (embarkasi) haji saat itu.

“Karena itulah sampai sekarang masih dinamakan kampung haji,” sebutnya.[]