MASAKINI.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar memastikan dua fenomena saling bertolak belakang terjadi di Aceh Tengah; hujan es sementara di tempat lain timbul titik panas.
Kasi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Zakaria Ahmad menyebutkan peristiwa itu jarang terjadi, namun sangat mungkin terjadi.
“Bukan hal yang mustahil, ini karena dimusim kemarau sering terjadi hujan lokal dan di wilayah lain panas terik,” jelasnya.
Ia menyebutkan hujan es biasanya terjadi di daerah yang sangat lokal. Biasanya durasi yang singkat sekitar 7 hingga 12 menit.
Katanya, syaratnya terjadi hujan es juga hampir sama dengan syarat terjadinya angin puting beliung. “Sama-sama terjadi akibat adanya awan CB (Cumulonimbus), sehingga kedua fenomena cuaca tersebut susah diprediksikan,” sebutnya.
Terjadi hujan es harus ada awan CB dengan tinggi dasar awan yang sangat dekat dengan permukaan tanah. Sementara di bawah awan suhu udaranya sangat dingin.
Dengan demikian awan CB yang merupakan kristal-kristal mulai jatuh sebagai hujan, akibat dorongan angin kencang dari awan CB tidak sempat mencair.
“Karena di bawah permukaan awan juga dingin sehingga butir-butir es tersebut jatuh ke permukaan tanah,” kata Zakaria.[]