MASAKINI.CO – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta kepada seluruh masyarakat desa untuk terus mengembangkan inovasi terhadap segala sektor potensi daerah, seperti pertanian, kelautan maupun produksi kreatif. Dengan demikian, segala produksi masyarakat desa dapat terus meningkat dan berimbas kepada perkembangan ekonomi.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Nova Iriansyah saat menutup Pekan Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Gampong (PIPMG) 2019 di Lapangan Umah Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (13/7). Acara tersebut juga dirangkai dengan peringatan Hari Kesatuan Gerakan PKK ke 47 dan Hari Keluarga Nasional ke 26.
“Kegiatan ini adalah puncak dari prestasi anak bangsa di desa-desa, jadi kegiatan ini sebenarnya adalah aktualisasi. Yang terpenting adalah memotivasi, mendorong, merevitalisasi usaha-usaha masyarakat kita di desa untuk menciptakan inovasi,” kata Nova.
Selain itu, kata Nova, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementrian Desa memiliki peran strategis dalam membentuk keluarga sejahtera di dalam masyarakat. Menurutnya, kedua lembaga tersebut memiliki tujuan yang relevan, oleh karenanya Plt Gubernur meminta kedua lembaga tersebut bersinergi untuk terus membangun masyarakat yang sejahtera.
“Terimakasih kepada Kemetrian Desa dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong yang telah menyelenggarakan event ini dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan ada inovasi ke depan dari desa, sehingga rakyat sibuk dan lapangan kerja terbuka, produktivitas masyarakat pun meningkat,” kata Nova.
Dalam kesempatan itu, Nova juga meminta kepada semua pihak baik dari pemerintahan kabupaten sampai dengan tingkat desa untuk menggandeng dunia usaha dalam melakukan pembangunan daerah. Sebab, kata dia, untuk memajukan suatu daerah tidaklah bisa dilakukan oleh pemerintah saja.
Plt Gubernur juga mengingatkan agar sektor swasta menjadi lokomotif pembangunan Aceh. Di karenakan sektor tersebut mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar. “Untuk sektor swasta saya ingin mengingatkan, sambil menunggu investasi besar datang ke Aceh, maka kita harus mampu mandiri, berdiri atas kaki sendiri mensejahterakan masyarakat kita,” ujar Plt Gubernur.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan PKK adalah sebuah gerakan perempuan yang tumbuh dalam masyarakat. PKK, kata dia, merupakan motor penggerak kesejahteraan keluarga di seluruh Indonesia.
“Suatu kebahagiaan bagi kami karena pekan PIPMG disatukan dengan HKG PKK dan Harganas, sebab semua hal tersebut sangat relevan,” ujar Dyah.
Dyah mengatakan, dalam rangka peringatan HKG PKK ke 47, dirinya bersama dengan seluruh pengurus PKK baik provinsi maupun kabupaten telah melakukan sejumlah kegiatan di Bener Meriah. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membawa dampak baik bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, istri Plt Gubernur Aceh tersebut menuturkan bahwa saat ini TP PKK Aceh fokus pada 3 program, di antaranya pencegahan stunting, pencegahan bahaya gadget pada anak dan menumbukan kembali budaya gotong royong.
“Harapan kami semoga semangat ini terus bergelora, saya mengimbau kepada seluruh pengurus PKK di Aceh untuk mengedepankan kebersamaan dan harmonisasi. Dengan harmonisasi ini kita dapat mengambil peran dalam memajukan Aceh,” tutur Dyah Erti.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian Dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Rizal Martua Damanik, mengatakan keluarga adalah lingkungan pertama dalam membangun suatu bangsa dan keluarga juga adalah tempat membentuk anak bangsa yang berkualitas.
“Keluarga memiliki fungsi agama, ekonomi, cinta kasih, pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan. Keluarga penting meningkatkan fungsi tersebut, jika fungsi tersebut dilaksanakan maka akan terbentuknya anak Indonesia yang hebat,” ujar Damanik.
Damanik mengharapkan, peringatan hari Harganas ke 26 itu dapat meningkatkan cinta kasih dalam keluarga. Momentum tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, sehingga bisa melahirkan generasi berkualitas. []