MASAKINI.CO – Sedikitnya 60 perempuan di Sabang berkumpul membahas dampak buruk pornografi dan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Pertemuan tersebut berlangsung di aula lantai 1 Kantor Wali Kota Sabang, Rabu (7/8).
Dr Asmawati Munawar MA dan Salmiani Asrin M.Kes, menjadi pemateri pertemuan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Sabang tersebut.
Ketua DWP Aceh, Syamsiarni Darmawan mengatakan teknologi informasi saat ini berkembang pesat dan internet sudah menjadi kebutuhan.
“Melalui layanan internet itu kita dapat belajar, belanja online termasuk mencari hiburan,” kata Syamsiarni.
Namun internet juga membawa permasalahan besar yakni tersedianya situs porno dan LGBT. Dapat diakses secara gratis, hingga merusak mental generasi penerus bangsa.
Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kasus pornografi anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia tahun 2016, mencatat sebanyak 464 kasus pornografi terjadi. Menempati urutan ketiga setelah kasus anak-anak yang berhadapan dengan hukum.
“Penggunaan gadget tanpa kontrol oleh anak usia dini, sangat berbahaya dalam perkembangan anak,” sebutnya.
Ketua DWP Kota Sabang, Cut Asriani Zakaria menyebutkan saat ini pornografi sangat mudah dan murah diakses siapa saja dan kapan saja. Ditambah lagi pornografi dan LGBT sudah mencederai norma-norma agama dan budaya.
“Dampak dari pornografi dan LGBT sangat ini sangat besar, sehingga perlu diadakan sosialisasi agar kita dapat menyadari bahaya tersebut di sekitar,” sebutnya.[]