BKSDA Lepasliarkan Puluhan Satwa Dilindungi ke Habitat Asli

Bagikan

BKSDA Lepasliarkan Puluhan Satwa Dilindungi ke Habitat Asli

MASAKINI.CO – Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta melakukan translokasi (pemindahan) 74 satwa liar dilindungi dari Tempat Transit Satwa (TTS) Tegal Alur, Senin kemarin. Rencananya beberapa satwa tersebut akan dilepasliarkan ke habitat aslinya seperti ke Papua pada Kamis (14/08) besok.

“Tinggal pengaturan tata waktunya, kita lakukan yang jauh dulu. Untuk yang ke Papua, rencananya akan diangkut tanggal 14 Agustus melalui jalur udara. Nanti digabung dengan yang sudah ada disana, dan akan dirilis langsung ke habitatnya tanggal 17 Agustus, saat Hari Ulang Tahun RI. Jadi tepat momenya kita memerdekakan mereka kembali ke habitatnya,” kata Kepala Balai KSDA DKI Jakarta, Ahmad Munawir.

Ahmad Munawir mengatakan, satwa-satwa tersebut berasal dari hasil penyerahan sukarela masyarakat, temuan, dan sitaan dari kegiatan penegakan hukum kejahatan terhadap satwa (wild life crime).

Pihak BKSDA Jakarta akan memindahkan 61 ekor Kura-kura Moncong Babi (Carettochlys insculpta) ke Balai Besar KSDA Papua, 4 ekor Kakatua Tanimbar (Cacatua goffiniana) ke Pusat Rehabilitasi Satwa Masihulan Maluku, serta 3 ekor Owa Ungko (Hylobates agilis) dan 6 ekor Siamang (Symphalangus syndactylus) ke Yayasan Kalaweit Sumatera Barat.

“Sebelum ditranslokasi, mereka telah melalui sejumlah tahapan yang kami lakukan, diantaranya pemeriksaan kesehatan, memastikan jenis endemik di tempat translokasi yang dituju, baik melalui pengamatan fisik maupun pengecekan darah,” kata Ahmad.

Hingga akhir Juli 2019, tercatat 267 ekor satwa yang dirawat di TTS Tegal Alur, terdiri dari 44 mamalia, 117 reptil, dan 106 aves. Sementara itu, disampaikan Ahmad Munawir, daya tampung idealnya yaitu 159 ekor satwa, sehingga perlu dilakukan translokasi (pemindahan).

Tempat Transit Satwa (TTS) Tegal Alur yang berada dibawah pengelolaan BKSDA DKI Jakarta, merupakan tempat perawatan sementara satwa liar dilindungi, sebelum adanya penetapan penyaluran satwa (animal disposal) dari Dirjen KSDAE.

“Memelihara satwa liar dilindungi itu, selain melanggar hukum juga bisa menularkan penyakit. Sifat liar hewannya juga masih bisa mengancam. Kami berharap, kesadaran masyarakat terhadap keselamatan dan kesejahteraan satwa terus meningkat,” kata Ahmad.

Sejalan dengan hal tersebut, Kasubdit Pemanfaatan Jenis Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Ditjen KSDAE, Dadang Wardana menuturkan kegiatan translokasi dan pelepasliaran satwa liar dilindungi ke habitatnya, menjadi sarana edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan melindungi satwa liar.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada BKSDA DKI Jakarta yang telah melakukan translokasi sebagian satwa liar, yang tujuan utamanya kemudian untuk dilepasliarkan. Agar lebih optimal, tentu saja perlu dukungan semua pihak, termasuk media,” kata Dadang. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist