MASAKINI.CO – Aceh Geotermal Forum (AGF) bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala, baru saja meresmikan alat pembuat garam tenaga surya di Desa Ujong Masjid, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, Senin (26/8).
Ketua AGF, Fahmi mengatakan selama ini petani garam di daerah tersebut masih mengandalkan cara tradisional untuk memproduksi garam. Ia menilai penting meningkatkan pemahaman tentang cara-cara baru yang lebih mudah dan ramah lingkungan.
“Sekarang kita memperkenalkan pada ibu-ibu petani garam alat pembuat garam menggunakan energi surya,” ujarnya.
Selain mempermudah petani garam, alat ini juga dapat meningkatkan jumlah volume produksi garam. Jika secara tradisional hanya mampu menghasilkan garam sebanyak 40 Kg perdapur, alat ini mampu menghasilkan 200 Kg perunit.
Pembuat garam energi surya sendiri merupakan terobosan dari Dr Suhrawardi Ilyas, M. Sc, ia dosen di Fakultas Mipa Universitas Syiah Kuala.
Adapun yang dibutuhkan untuk membuat alat ini panel surya, pompa air dan pipa.
Suhrawardi menjelaskan, alat pembuat garam ini akan memompakan air dari sumur yang memiliki kadar garam tinggi di dekat pantai, lalu air tersebut disemburkan ke udara melalui lobang-lobang kecil dengan menggunakan pipa yang memiliki ketinggian 6 meter, sehingga air yang terkena radiasi matahari tersebut menguap dan garam akan jatuh ke bawah.
Namun proses ini harus dilakukan di tengah terik matahari agar air bisa menguap.[]
