Polisi Kerahkan 1.500 Personel Amankan Persiraja

Polisi bersiap amankan pertandingan Persita vs Persiraja.[MO]

Bagikan

Polisi Kerahkan 1.500 Personel Amankan Persiraja

Polisi bersiap amankan pertandingan Persita vs Persiraja.[MO]

MASAKINI.CO – Polda Banten dan Polres Metro Kota Tangerang, menambah personel pengamanan laga Persita Tangerang menjamu Persiraja Banda Aceh di Stadion Sport Centre menjadi tiga kali lipat. Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani menjebutkan awalnya kepolisian berencana kerahkan 500 personel.

“Pengamanan direncanakan 500 personel, dinaikkan menjadi 1.500 personel. Kapolres Tangerang juga memberikan jaminan keamanan untuk Persiraja,” ujar Rahmat, Rabu (18/9).

Ia menyampaikan apresiasi terhadap pengamanan yang dilakukan Polda Banten dan Polres Tangerang. Menurutnya sejak semalam polisi melakukan penjagaan hingga saat ini.

“Telah melakukan langkah-langkah tepat baik terhadap Persiraja maupun keamanan secara keseluruhan,” sebut Rahmat.

Sebelumnya diberitakan, setelah latihan bus yang ditumpangi para pemain Persiraja dilempari telur. Malamnya, giliran ratusan suporter mendatangi hotel Persiraja menginap melancarkan teror mercon, Selasa (17/9) malam.

“Persiraja tikus…,” teriak seorang suporter saat melancarkan serangan. Sebuah video rekaman teror mercon berdurasi 29 detik beredar luas. Selain itu, pemain Persiraja juga sempat merekam saat puluhan massa mulai masuk area hotel sebelum ledakan mercon.

Pelatih Persiraja, Hendri Susilo sempat menyatakan harapannya agar tidak ada teror di Tangerang. Apalagi dua pertandingan away sebelumnya, ia dan pemain sempat diserang dan dilempari batu.

“Buka kita mengeluh dihajar, tapi mudah-mudahan di sini (Tangerang) tidaklah. Saya 35 tahun bermain bola, saya paham betul culture bangsa kita dengan persepakbolaannya, selama jadi pemain saya tidak pernah dipukul tapi saat melatih saya baru alami itu di Serang,” kata Hendri saat jumpa pers jelang laga, Selasa (17/9).

Ia juga mengaku bingung terhadap suporter yang melakukan serangan terhadap Persiraja. “Apa maksud mereka, apa mau mereka? Coba tanya pemain yang pernah ke Aceh, gedor mobil sampai lempar tidak ada itu,” tegas Hendri.

Pelatih asal Malang itu menyebutkan intimidasi tidak baik untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Ia berharap suporter turut dibimbing demi kemajuan tim dan sepakbola Indonesia.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist