MASAKINI.CO – Plt Gubernur Aceh melalui Kepala Dinas Pariwisata Aceh resmi membuka Festival Seudati di Pidie Convention Center, Senin (21/10).
Acara pembukaan ini disuguhkan dengan tarian massal seudati dari beberapa sanggar seudati yang ada Aceh.
Kadispar Aceh, Jamaluddin mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama tiga hari 21-23 Oktober 2019. Selama acara berlangsung ada banyak lomba yang berkaitan dengan tarian seudati.
“Untuk memeriahkan acara ini, panitia telah
mengundang sejumlah grup seudati yang ada di berbagai daerah. Mereka ini adalah seniman-seniman seudati yang sudah berpengalaman, dan bahkan ada yang kerap mengikuti berbagai pertunjukkan di tingkat nasional,” jelasnya.
Menurutnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, tidak pernah ada lagi lomba Seudati di tingkat daerah. Yang ada hanya penampilan grup saudati untuk acara tertentu saja. Sehingga membuat tari ini kurang diminati dan dikenal oleh masyarakat.
“Oleh sebab itu, langkah Pemerintah Kabupaten Pidie dan Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Aceh menyelenggarakan festival Seudati ini selayaknya kita dukung bersama,” jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya Aceh salah satunya tari seudati untuk diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
“Dengan demikian, masyarakat Aceh tidak hanya bangga dengan seni budaya ini, tapi juga akan terhibur,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga berencana mendaftarkan Tari Seudati ini ke PBB untuk mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai budaya asli Aceh.
“Dengan demikian, dunia tidak hanya mengenal Tari Saman dengan warisan budaya dunia asal Aceh, tapi juga memberi pengakuan bagi seni tradisional lainnya yang merupakan khas dari daerah kita,” sebutnya.
Turut hadir pula saat acara pembukaan festival, yaitu Wakil Ketua PKK Aceh, Wakil Bupati Pidie, ketua DPRK, Wakapolres, ketua MPU dan Unsur Forkopimda Kabupaten Pidie.[]