MASAKINI.CO – Illiza Sa’aduddin Djamal, anggota DPR RI Dapil Aceh I mengkritik rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji 3 Kg. Menurutnya perubahan skema subsidi dari terbuka menjadi tertutup juga berdampak negatif.
“Telah menimbulkan keresahan rakyat atas beban hidup. Pada faktanya harga gas elpiji 3 Kg di masyarakat di atas harga ecerannya,” kata Illiza, Sabtu (25/1).
Hal tersebut juga telah disampaikan langsung dalam rapat paripurna DPR, Rabu (22/1). Ia merincikan Pertamina mengeluarkan harga resmi eceran Rp17.500 untuk elpiji 3 Kg, namun harga yang beredar di masyarakat mencapai Rp30 ribu bahkan Rp40 ribu pertabung.
“Ada beberapa daerah khusus dan beberapa kabupaten/kota di Aceh sampai saat ini tidak ada agen resmi yang menyalurkan elpiji 3 kg dan 12 Kg hingga harga melambung tinggi,” tegasnya.
Illiza berpendapat masalah harga bukan pada beban keuangan negara, melainkan pada rantai distribusi atau penyaluran gas yang tidak sesuai aturan.
Tidak ditindak tegas sehingga maraknya para mafia gas subsidi, lagi-lagi rakyat dan pedagang UMKM
menjadi korban atas kebijakan yang berjalan tidak taat asas di lapangan. Hal ini sama dialami petani pengguna
pupuk subsidi,” pungkasnya.[]