MASAKINI.CO – Kick off Liga 1 tahun 2020 segera dimulai. PT LIB telah mengeluarkan jadwal resmi. Persiraja langsung bertemu tim kuat, Bhayangkara FC pada pekan pertama.
Tim berjuluk ‘Lantak Laju’ akan bertindak sebagai tuan rumah. Sudah siapkah tim asuhan Hendri Susilo merebut poin di laga pertama mereka?
Menjamu tim sebesar Bhayangkar FC memang bukan pekerjaan mudah, apalagi dengan persiapan minim yang dilakukan Persiraja.
Bhayangkara FC, pemegang titel juara Liga 1 Indonesia tahun 2017 ini dihuni sejumlah pemain bintang, hingga dilabeli “Los Galacticos” Indonesia.
Tim yang diarsiteki Paul Munster ini memiliki stok pemain-pemain berkelas. Setelah mengamankan sejumlah tandatangan pemain asing, seperti Ezechiel N’Douassel, Renan Silva, Herve Guy hingga Lee Won-jae untuk kouta asing Asia, tim ini juga telah berhasil menggaet sejumlah nama-nama besar lainnya, yakni Andik Vermansyah, Ruben Sanadi dan Achmad Juftianto.
Terakhir mereka berhasil menyalib Persib dalam mendapatkan winger lincah Timnas Indonesia, Saddil Ramdani.
Dari sisi kesiapan, klub yang juga sering dijuluki “The Guardian” ini juga telah melakukan persiapan lebih lama dibanding Persiraja.
Bahkan tim yang bermarkas di Stadion PTIK ini bahkan telah mengikuti sejumlah turnamen pra musim sebagai pemanasan mengarungi kompetisi, sebut saja turnamen Internasional Siem Reap Super Asia Cup 2020 di Kamboja dan turnamen Piala Gubernur Jatim.
Bahkan di Kamboja, TM Ichsan dkk berhasil tampil sebagai kampiun usai menaklukkan tim Petaling Jaya City FC, tim asal Malaysia dengan skor 2-1, Minggu (26/1).
Mengacu pada pencapaian tahun lalu, Bhayangkara FC menjadi salah-satu kekuatan besar di pentas Liga 1, mereka berhasil finish di posisi empat dengan koleksi 53 poin. Hargianto dkk mengoleksi 51 gol dan kebobolan 43 kali. Tim ini mencatan 14 kemenangan, 11 hasil imbang dan sembilan kekalahan.
Apakah Bhayangkara FC akan membuat Persiraja takluk di kandangnya sendiri? tunggu dulu, meski squat Bhayangkara diisi pemain-pemain mahal tapi tidak menjamin mereka akan menang mudah.
Persiraja sebagai tim promosi tentu saja mengusung target tersendiri di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, minimal mampu bertahan untuk musim pertama mereka.
Dilihat dari materi tim, Persiraja memang kalah kelas di banding Bhayangkara. Namun tim promosi ini terus berbenah meski dengan keterbatasan dana.
Publik sepakbola Aceh juga menaruh harapan besar pada Feri Komul cs, setidaknya mereka mampu mencuri poin saat laga kandang berlangsung. Tentunya semua berharap keangkeran kandang Persiraja, Stadiun Harapan Bangsa akan seangker H Dimurthala, kandang mereka saat Liga 2 tahun lalu.
Keangkeran Dimurthala sudah terbukti, karena tidak ada satupun tim tamu yang berhasil mencuri poin di Lampineung. Semua tim Liga 2 tahun lalu keluar lapangan dengan kepala tertunduk. Atmosfir stadion ini memang berbeda karena selalu menjadi ‘Ladang Pembantaian.’
Lalu bagaimana dengan Harapan Bangsa, kandang baru Persiraja yang berkapasitas 45.000 tempat duduk. Fans Persiraja berharap tuah Lampineung akan menular ke Harapan Bangsa.
Sebagai pendatang baru, Persiraja hanya bisa berharap pada militansi pemain, bukan pada kilau bintangnya, mengingat kolektifitas tim belum menemukan standar yang diinginkan pelatih.
Ujicoba lawan PSMS menjadi tolak ukur, meski berhasil menang tapi dari sisi organisasi permainan, ‘The Orange Force’ masih kalah dari Ayam Kinantan.
Terlihat kontrol game, akurasi passing, variasi serangan hingga pressure, anak-anak Medan memainkannya lebih baik. Sementara Persiraja yang diperkuat empat pemain asing belum menunjukkan peforma yang menjanjikan.
Selain militansi, sepertinya Persiraja berharap pada tuahnya sebagai tuan rumah. Tuah Lampineung yang selama ini jadi ‘Neraka’ bagi tamu-tamunya diharap akan menular ke markas barunya, Stadion Harapan Bangsa.[]