MASAKINI.CO — Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di kawasan Kota Banda Aceh melonjak naik.
Seperti di pasar tradisional Peunayong, Kota Banda Aceh, harga telur dibanderol Rp39 ribu per papan atau naik Rp5 ribu dari harga sebelumnya.
Pedagang setempat, Sari, mengatakan kenaikan ini terjadi secara bertahap sejak Jumat (29/5) lalu. Ia tak dapat memastikan penyebab kenaikan harga telur ini.
Sari mengaku, kenaikan harga telur ini tidak berdampak terhadap daya beli masyarakat. Bahkan, kata Sari justru lebih meningkat.
“Waktu masih murah, daya beli masyarakat tidak begitu tinggi. Tapi, semenjak naik, daya beli makin meningkat. Mungkin, mereka takut harganya naik lagi, jadi beli banyak,” kata Sari kepada MASAKINI.CO, Kamis (4/6).
Dalam sehari, barang dagangannya itu bisa habis terjual mencapai 400 papan atau 40 ikat.
Salah seorang warga Banda Aceh, Surida, mengatakan naiknya harga telur tidak mempengaruhi dagangannya menjual kue.
“Meskipun harga tinggi tetap beli, apalagi dapat pesanan kuenya banyak,” ungkapnya.
Selanjutnya, harga daging ayam dilaporkan melambung tinggi hingga tiga kali lipat, Kamis (4/6). Saat ini, harga daging ayam Rp28 ribu per kilogram.
“Harga daging ayam naik sejak pertengahan bulan puasa lalu. Akibatnya, daya beli masyarakat ikut menurun. Biasanya bisa terjual 100 ekor per hari, kini hanya mampu menjual 70 ekor,” kata pedagang daging ayam di Pasar Peunayong, Banda Aceh. [Ahlul Fikar]