Mapala Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Dalam Gua Limeng Pidie

Sejumlah mahasiswa pecinta alam di Pidie mengibarkan bendera merah putih raksasa di dalam Gua Limeng, Pidie. [Zian Mustaqin]

Bagikan

Mapala Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Dalam Gua Limeng Pidie

Sejumlah mahasiswa pecinta alam di Pidie mengibarkan bendera merah putih raksasa di dalam Gua Limeng, Pidie. [Zian Mustaqin]

MASAKINI.CO – Sekelompok pemuda di Kabupaten Pidien melakukan pengibaran bendera merah putih raksasa di dalam Gua Limèng, Gampong Kulèe, Kecamatan Batèe, Pidie, dalam rangka memperingati Dirgahayu RI ke-75, Minggu (16/8).

Kegiatan yang diprakarsai oleh Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Jabal Everest Unigha Sigli dan Mapala Cempaga Stikes MNI Sigli, berkaloborasi dengan Komunitas Cerita Pidie dan Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Pidie itu bertajuk Cave For Indonesia, dengan tema “Cinta Alam ini, Cinta Indonesia”.

Kabid Pemuda Disparbudpora Pidie, Rahmat Yahya mengatakan kegiatan tersebut merupakan usulan dari Mapala dan Komunitas penggiat alam untuk melakukan pengibaran bendera didalam gua.

“Kami ingin bersinergi dengan pemuda, komunitas dan mahasiswa, khususnya yang aktif dan kreatif membangun daerah. Tahun ini dengan Mapala di Pidie dan Komunitas Cerita Pidie, kita bersama memeriahkan HUT RI,” katanya.

Perwakilan Mapala di Pidie, Andi Firdaus, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sumbangsih kami untuk Negara, dalam memeriahkan Dirgahayu RI ke-75.

Selain itu, kata dia, hal itu juga sebagai media promosi alam daerah Pidie kepada masyarakat semua.

“Kita harus bangga dan terus bersyukur dengan menjaga tempat tersebut, hingga terawat dan bebas dari tangan orang-orang jahil dan sampah,” katanya.

Dia menyampaikan, yang terlibat dalam pengibaran bendera merah putih itu ada 20 orang yang berasal dari Mapala Jabal Everest dan Mapala Cempaga.

“Acara ini dibantu Disparbupora Pidie dan Komunitas Cerita Pidie. Pengibarannya di Goa Limèng, upacaranya juga singkat, karena dalam goa tidak bisa berlama-lama dan ramai, selain udaranya yang terbatas, juga ditakutkan dapat merusak ornamen goa,” ungkapnya. [Zian]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist